HARIAN DISWAY - Mahkamah Agung India akan menggelar sidang kasus Suo Motu terkait pemerkosaan dan pembunuhan seorang mahasiswa kedokteran pascasarjana di RG Kar Medical College and Hospital, Kolkata.
Kasus ini dijadwalkan untuk sidang prioritas pada 20 Agustus 2024, pukul 10:30 pagi waktu setempat, di hadapan majelis hakim yang dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung DY Chandrachud.
Suo Motu adalah istilah Latin yang berarti "dengan gerakan sendiri" atau "tanpa permintaan dari pihak lain." Dalam konteks hukum, istilah ini digunakan untuk menggambarkan tindakan yang diambil oleh badan hukum, seperti pengadilan atau lembaga pemerintah, tanpa adanya permintaan formal dari pihak lain.
Ini berarti bahwa badan hukum tersebut mengambil inisiatif untuk menangani suatu masalah yang memerlukan perhatian segera guna memastikan keadilan dan menjalankan hukum secara proaktif.
Dilansir dari Hindustan Times, kasus Suo Motu ini diberi judul Dugaan Insiden Pemerkosaan dan Pembunuhan Seorang Dokter Magang di RG Kar Medical College and Hospital, Kolkata, dan Masalah Terkait.
BACA JUGA:Tiap Jam, Tiga Wanita India Diperkosa
BACA JUGA:Tragedi di Kolkata: Dokter Magang Tewas Diduga Diperkosa, India Bergejolak
Langkah itu diambil untuk memperluas cakupan pemeriksaan pengadilan dalam kasus tersebut, dan dianggap penting mengingat Pengadilan Tinggi Kolkata telah mengalihkan penyelidikan kasus ini ke Biro Investigasi Pusat (CBI).
Faktor lain yang mendorong pengadilan mengambil tindakan suo motu adalah kemarahan nasional yang meluas akibat pembunuhan mengerikan tersebut, serta protes yang dilakukan oleh para dokter yang menuntut keamanan di rumah sakit.
Organisasi dokter, Federasi Asosiasi Konsultan Medis India (FAMCI) dan Federasi Asosiasi Dokter Residen (FORDA), serta pengacara Vishal Tiwari, juga telah mengajukan permohonan sementara ke pengadilan tinggi terkait kasus suo motu ini.
Dalam permohonannya, FAMCI menyuarakan kekhawatiran terkait keselamatan petugas kesehatan di rumah sakit dan lingkungan fasilitas medis yang berisiko.
Gelombang protes para dokter di India buntut pemerkosaan dokter hingga tewas--Times of India
Organisasi dokter ini juga menuntut adanya undang-undang pusat untuk mengatasi masalah ini, dan mendesak pemerintah India untuk menangani kesenjangan dalam undang-undang negara bagian demi keselamatan dokter.
Permohonan tersebut juga meminta penyusunan pedoman untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan di perguruan tinggi kedokteran dan rumah sakit di seluruh negeri guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Pada 9 Agustus 2024, jenazah seorang dokter pascasarjana berusia 31 tahun ditemukan di aula seminar RG Kar Medical College di Kolkata, Benggala Barat, dengan luka parah.