"Kami memutuskan melakukan separasi (pemisahan, Red) emergency di 16 Agustus 2024," terang juru bicara Tim Dokter Penanganan Kembar Siam RSUD dr Soetomo Wurry Ayuningtyas.
Operasi pemisahan berlangsung selama kurang lebih sembilan jam.
Namun, upaya medis yang dilakukan dokter tidak berbuah manis. Hanya salah satu bayi yang berhasil selamat, yakni Arselo. Sedangkan Arsenio meninggal dunia di ruang operasi.
BACA JUGA:Bayi Prematur Sumbang Dua Pertiga Angka Kematian Bayi di Indonesia
Tidak ada yang mengira. Ini menjadi pukulan yang berat bagi pasangan suami istri Yoga dan Yeny. Mau tidak mau, mereka ikhlas melepas kepergian sang buah hati, Arsenio.
Kini, Yoga dan Yeny fokus merawat bayi Arselo yang berhasil selamat. Mereka setia berada di sisi sang buah hati yang masih berada di ruang Intensive Care Unit (ICU).
"(Arselo) sudah semakin membaik, alat bantu kayak ventilator dan inkubasi itu sudah dilepas dan kemarin sudah bisa minum sedikit, 45 ml per 2 jam, sudah ada peningkatan," tandas Wurry. (*)