VinFast Media and Expert Trip 2025 (3): Indonesia Bisa Jadi Rumah Kedua bagi Vingroup

VinFast Media and Expert Trip 2025 (3):  Indonesia Bisa Jadi Rumah Kedua bagi Vingroup

Bus listrik VinFast di kampus VinUniversity, Hanoi, Vietnam. -Foto: Tomy Gutomo-Harian Disway-

Tidak berlebihan bila majalah Time memasukkan Vingroup dalam daftar 1000 perusahaan terbaik di dunia. Ekosistem bisnisnya merambah ke semua lini di Vietnam. Mulai dari teknologi dan industri, properti, pendidikan, finance, infrastruktur, hingga energi hijau.

---

SELAIN mengunjungi pabrik VinFast di Hai Phong, Vietnam, rombongan pimpinan media dan expert dari Indonesia juga ditunjukkan ekosistem bisnis Vingroup yang lain, antara lain VinUniversity dan Vinhomes. Berdiri pada 1993, Vingroup kini menjadi perusahaan swasta multinasional terbesar di Vietnam.

"Dalam waktu yang sangat singkat, Vingroup telah mewujudkan apa yang selama ini hanya menjadi impian bagi perusahaan lain — membangun sebuah ekosistem yang memadukan inovasi, keberlanjutan, dan tujuan yang jelas," ujar Yannes Martinus Pasaribu, pakar industri otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang ikut dalam rombongan VinFast Media and Expert Trip ke Vietnam, 3-7 November 2025.


Jurnalis Harian Disway Tomy Gutomo diapit Yannes Pasaribu (kiri) dan Ridwan Hanif.-Foto: Vinfast Vietnam via ID Comm-

Vingroup, kata Yannes, telah membangkitkan semangat bagi negara-negara Asia Tenggara untuk bangkit. Di bidang otomotif misalnya, selama ini mobil didominasi oleh Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa. Kehadiran Vingroup melalui VinFast membuka mata bahwa Asia Tenggara juga bisa. "Kenapa tidak," kata Yannes.

BACA JUGA:VinFast Media and Expert Trip 2025 (1): 98 Persen Produksi Dikerjakan Robot

BACA JUGA:VinFast Media and Expert Trip 2025 (2): Fokus Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik

Indonesia, kata Yannes, bukan hanya pasar potensial. Lebih dari itu, Indonesia bisa menjadi "rumah kedua" bagi Vingroup. "Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, termasuk 60 juta konsumen muda yang melek teknologi, Indonesia adalah pasar ideal untuk kendaraan listrik dan energi terbarukan,” jelasnya. 

VinFast termasuk belia di Vingroup. Namun perusahaa ini bukan sekadar industri yang memproduksi mobil dan sepeda motor listrik di Vietnam. Lebih dari itu, VinFast secara aktif berkontribusi dalam mendorong revolusi kendaraan listrik di seluruh dunia. 


Jurnalis Harian Disway Tomy Gutomo menjajal sepeda motor buatan VinFast.-Foto: VinFast Vietnam via ID Comm-

Saat ini, VinFast mengembangkan ekosistem mobilitas bebas emisi yang mencakup mobil listrik, bus listrik, sepeda motor listrik, hingga sepeda listrik. Dalam waktu singkat VinFast menjadi pemimpin pasar di Vietnam. Selain mobil pribadi, kehadiran taksi Xanh SM juga membuat VinFast selalu terlihat di jalanan Vietnam. 

VinFast telah ekspansi ke Amerika Utara dan Eropa, sekaligus melakukan ekspansi signifikan ke pasar-pasar potensial seperti Indonesia, Filipina, India, dan Timur Tengah. Selain mengoperasikan dua pabrik di Vietnam, VinFast juga telah membuak pabrik di India dan sebentar lagi di Indonesia. 


YouTuber otomotif Ridwan Hanif berfoto dengan VinFast Limo Green di kompleks VinFast Factory, Hai Phong, Vietnam.-Foto: VinFast Vietnam via ID Comm-

Hingga saat ini, VinFast telah berhasil membangun sebuah ekosistem mobilitas hijau yang komprehensif. Produknya sudah beragam. Di Vietnam tersedia model VF 3, VF 5, VF 6, VF e34, VF 7, VF 8, dan VF 9. Unuk kebutuhan bisnis transportasi, VinFast menghadirkan Minio Green, Herio Green, Nerio Green, dan Limo Green, serta model EC Van yang dirancang khusus untuk pengangkutan barang. VinFast juga mengembangkan bus listrik sebagai bagian dari upaya penghijauan transportasi publik. Belum lagi skuter listrik dan sepeda listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: