Selain infrastruktur, edukasi mengenai manajemen penggunaan baterai juga sangat penting untuk dipahami. Uria Simanjuntak, Head of Public Relations Hyundai Motors Indonesia, menekankan bahwa pengguna mobil listrik perlu merencanakan perjalanan dengan cermat. Terutama untuk perjalanan jarak jauh.
"Pengguna harus memperhatikan jarak tempuh serta lokasi stasiun pengisian daya yang ada di rute perjalanan mereka. Perubahan kebiasaan juga diperlukan. Misalnya, saat malam hari sebaiknya melakukan pengisian daya," ujarnya.
BACA JUGA:Hyundai IONIQ 5 Meluncur di Lintasan Balap Barcelona, Bagaimana Performanya?
Sedangkan baterai mobil listrik Hyundai memiliki daya tahan selama 8 tahun atau hingga 160 ribu kilometer. Ari menyebut bahwa jika terjadi kerusakan pada baterai dalam rentang waktu tersebut, Hyundai akan melakukan penggantian tanpa biaya.
"Kami memastikan kualitas baterai tetap terjaga. Setelah masa garansi habis, jika ada masalah pada baterai, teknisi kami akan memeriksa setiap modul baterai secara terpisah. Sehingga tidak perlu mengganti seluruh baterai. Cukup modul yang bermasalah saja," jelasnya.
Meskipun tantangan masih ada, prospek pasar mobil listrik di Jawa Timur masih cerah. Dengan hadirnya model baru, harga yang semakin kompetitif, serta peningkatan infrastruktur pengisian daya, diharapkan lebih banyak konsumen akan beralih ke kendaraan listrik pada masa mendatang. (Guruh Dimas Nugraha)