SURABAYA, HARIAN DISWAY - Bakal pasangan calon (bapaslon) petahana Eri Cahyadi dan Armuji memborong rekomendasi dari seluruh partai politik.
Bukan lima atau enam, tetapi 18 partai politik yang ada di Surabaya. Yakni 10 partai politik parlemen dan 8 partai politik non parlemen.
Bekal yang luar biasa untuk berkontestasi di Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Surabaya 2024.
BACA JUGA:Daftar ke KPU Naik Becak Diiringi Pawai Budaya, Eri: Saya Bangga Betul!
BACA JUGA:Khofifah-Emil Diarak Kirab Budaya ke KPU Jatim, Resmi Jadi Paslon Pertama di Pilgub Jatim 2024
Kesepuluh partai politik parlemen itu adalah PDI Perjuangan, PAN, PKS, PKB, PPP, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai NasDem, dan PSI.
Sedangkan delapan partai politik non parlemen yang mendukung Eri-Armuji, adalah Partai Hanura, PBB, PKN, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Ummat, Partai Perindo, dan Partai Buruh.
Situasi ini memicu terjadinya potensi kotak kosong di Pilwali Surabaya. Menanggapi hal tersebut, Armuji menyebut bahwa melawan kotak kosong juga bentuk dari demokrasi.
BACA JUGA:Susul 9 Parpol Lain, PSI Beri Dukungan untuk Eri-Armuji di Pilwali Kota Surabaya
BACA JUGA:All Out Dukungan Parpol, Eri-Armuji Naik Becak Diarak Ribuan Simpatisan ke KPU Hari Ini
“Kotak kosong sama nggak ada kotak kosong itu kan sama saja memilih. Itulah yang namanya demokrasi,” ujar Armuji seusai mendaftar di KPU Kota Surabaya, Rabu 28 Agustus 2024.
Eri Cahyadi juga menyampaikan pandangan serupa. Ia mengklaim bahwa ada atau tidaknya kosong kosong tidak ada bedanya. Sama-sama memberikan pilihan kepada masyarakat.
“Ono seng ngomong kotak kosong luweh abot (ada yang bilang kotak kosong lebih berat, Red). Buat saya sama saja, tidak ada kotak kosong, tidak ada lawan, tidak ada apa-apa,” ucapnya.
BACA JUGA:Fix! Risma Lawan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
BACA JUGA:Mensos Risma Tanggapi Isu Pencalonan Pilgub Jatim 2024