Kasus TBC di Indonesia Masih Tertinggi Kedua di Dunia, Wawasan Series Merdeka dari TBC Digelar Hari Ini

Kamis 29-08-2024,08:34 WIB
Reporter : Heti Palestina Yunani
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Ternyata Indonesia masih menjadi negara dengan kasus tuberkulosis atau TBC tertinggi kedua di dunia. Tentang hal ini, Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan Republik Indonesia, pada Jumat, 2 Agustus 2024 mengungkapkan faktanya.

Bahwa setiap tahun satu juta orang tertular dan 136 ribu di antaranya meninggal dunia. Artinya tiap lima menit ada satu orang meninggal akibat TBC. Kenyataan di Indonesia ini masih diperkuat dengan fakta yang lain.

Bahwa TBC menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada 2023. Terdapat 10,6 juta orang di dunia jatuh sakit dan sebanyak 1,3 juta orang meninggal karena TBC.

BACA JUGA: TBC Mempengaruhi Kesuburan? Ini Faktanya!

Hal ini ditegaskan pula oleh dr. Wiwik Kurnia Ilahi SpP, dokter spesialis paru sekaligus inisiator Poli TB MDR RSUD Ibnu Sina Gresik. Ia mengatakan bahwa salah satu penyebab tingginya angka TBC karena belum optimalnya pelaporan dan pencatatan pasien.

Sedangkan proses penyembuhan TBC pun tidak mudah. “Tahun kemarin yang ternotifikasi baru 60 persen,” tuturnya. Sebagai respons terhadap kondisi ini, pemerintah telah menargetkan mengeliminasi TBC dari Indonesia pada 2030.

Hal ini menjadi landasan bagi semua pihak untuk bergerak bersama menjadi lebih peka, peduli, dan ikut serta memerangi TBC di Indonesia. Melalui Wawasan Series Merdeka dari TBC, Suara Surabaya Media ingin ikut berkontribusi melawan penyakit TBC.

BACA JUGA: Angka TBC di Kota Pasuruan Tinggi, Gus Ipul: Jangan Diskriminasi Penderita!

Kampanye melalui gelaran Focus Group Discussion ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya TBC dan mendorong kolaborasi berbagai pihak dalam upaya memberantas penyakit ini.

Diskusi publik di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya pada Kamis, 29 Agustus 2024 ini dihadiri 150 undangan. Terdiri dari para pembuat kebijakan, pakar TBC, peneliti, akademisi, aktivis TBC, komunitas penyintas, perusahaan bisnis, dan media massa.

Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI dr Nancy D. Anggraeni, M.Epid. Ia dijadwalkan hadir sebagai pembicara utama.

BACA JUGA: Indonesia Masih Jadi Negara Penyumbang Angka Penderita TBC Terbesar Kedua di Dunia

"Beliau mewakili Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI," kata Ketua Panitia Wawasan Series Merdeka dari TBC Eddy Prastyo.

Hari ini akan membahas berbagai aspek terkait TBC, mulai dari profil penyakit, upaya pencegahan, hingga dukungan bagi para penderita. "Kami ingin menyatukan berbagai suara untuk mencari solusi bersama dalam mengatasi masalah TBC," katanya.

"Dengan melibatkan berbagai pihak, kami berharap dapat merumuskan langkah-langkah konkret untuk menurunkan angka penderita TBC di Surabaya dan sekitarnya," ujar Eddy yang juga pemimpin redaksi Suara Surabaya.

Kategori :