SURABAYA, HARIAN DISWAY - Mengoreksi postur tubuh yang tak tepat kini bisa dilakukan di sebuah klinik rehabilitasi medik secara khusus. Salah satu yang bisa diperbaiki itu adalah skoliosis. Masalah ini bisa selesai dengan terapi Schroth Best Practice.
Untuk mendapatkannya, masyarakat perlu pergi ke klinik rehabilitasi medik yang menyediakan konsultasi dengan dokter dan perawatan untuk mengoreksi postur tubuh pasien makin dibutuhkan.
Maklum, di kota besar seperti di Surabaya, banyak masalah yang dialami masyarakat terkait dengan postur tubuhnya. Salah satunya bisa dilakukan di Postur Clinic, Surabaya, klinik milik dr. Arhwinda Pusparahaju A., SpKFR., MARS., AIFO-K.
BACA JUGA: Musim Bediding, Ini 7 Tip Jitu Menjaga Kesehatan Tubuh
Utamanya untuk kasus skoliosis. Apakah itu? Dokter Arwhinda yang merupakan spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi itu menjelaskan bahwa skoliosis merupakan kondisi tulang belakang melengkung atau menyamping secara tidak normal.
Walaupun tergolong ringan, masalah ini harus diwaspadai. Pendiri Postur Clinic -klinik rehabilitasi medis terbaik di Surabaya- itu menganjurkan masyarakat untuk konsultasi dengan dokter spesialis yang tepat di klinik yang khusus.
“Pada pengidap skoliosis dewasa, kondisi tulang belakang melengkung yang semakin parah bisa membuat sulit bernapas, timbul rasa nyeri, serta kelainan bentuk pada tulang belakang yang permanen,” beber dr Arwhinda.
BACA JUGA: Punya Tubuh Mungil? Cek 5 Tip Outfit Ini Agar Anda Bisa Tampil Stylish
Jika terus dibiarkan, banyak masalah dapat terjadi. Maka, perlu penanganan segera mumpung masih dalam tahap ringan. Untuk mencegah berbagai komplikasi yang membahayakan akibat masalah skoliosis.
“Di sini kami menyelesaikannya secara konservatif atau tanpa operasi. Yakni dengan program Schroth Best Practice,” kata dokter berpraktik pribadi sejak Desember 2020 di Studio Musi, Jalan Musi 20 Surabaya.
Di klinik yang fokus memperbaiki postur tubuh pasien dari atas hingga bawah ini masalah skoliosis juga bisa dilakukan dengan metode Gensingen Brace. -Rijaluddin-
Dijelaskannya, program Schroth Best Practice merupakan pengembangan konsisten dari program asli yang dirancang oleh Katharina Schroth. Awalnya ditujukan untuk kurva scoliosis melebihi 70 derajat Cobb (program 3 kurva).
BACA JUGA: Ini 5 Manfaat Keju untuk Kesehatan Tubuh, Nomor 4 Ternyata Tak Terduga
Selanjutnya Christa Lehnert-Schroth pada tahun 70-an mengembangkan latihan khusus untuk pola kurva mayor ganda dan kurva lumbal (program kurva 3 dan 4). Lalu ada penyederhanaan program Schroth dan tambahan yang mudah.
Itu dilakukan berdasarkan bukti terbaru oleh Dr. Hans-Rudolf Weiss yang tak lain adalah cucu Katharina Schroth dan putra Christa Lehnert-Schroth. Program ini satu-satunya yang berdasarkan program asli yang Schroth Best Practice.
"Meliputi Activity Daily Living (ADLs), physio-logic, mobilisasi, 3D made easy, dan power Schroth,” terangnya. Di klinik tersebut pasien akan dilatih sampai bisa mandiri sampai menjadikan Schroth Best Practice sebagai bagian dari gaya hidup.