Namun, dirinya membantah tuduhan tersebut. Meskipun demikian, Telles pada akhirnya tetap kalah dalam pencalonan ulangnya itu.
Juri yang terdiri dari tujuh perempuan dan lima laki-laki mendengar bagaimana Telles yang marah pergi ke rumah German dan bersembunyi di semak-semak sebelum melancarkan serangan pisau yang fatal.
BACA JUGA:Korban Jurnalis Mati di Gaza Tembus 97 Jiwa
DNA Telles kemudian ditemukan di bawah kuku jari German. Selain itu, terdapat video dari mobilnya yang terdaftar atas nama istri Telles.
Namun, Telles tetap membantah melakukan pembunuhan tersebut dengan alasan bahwa polisi telah mengabaikan bukti bahwa orang lain mungkin bertanggung jawab dan ia telah dijebak.
Sementara itu, pengacara pembela, Robert Langford - yang tidak terlibat dalam kasus ini - mengatakan bahwa bukti DNA di bawah kuku German adalah bukti yang tidak dapat disangkal.
“Vonis ini mengirimkan pesan penting bahwa pembunuhan terhadap jurnalis tidak akan ditoleransi,” kata Katherine Jacobsen, koordinator CPJ di Amerika Serikat, Kanada, dan Karibia.
German adalah satu-satunya jurnalis yang dibunuh di AS pada tahun 2022, di antara 69 pekerja media dan jurnalis yang terbunuh di seluruh dunia, menurut data kelompok pers tersebut.
Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ) mengatakan bahwa 15 pekerja media telah dibunuh di Amerika Serikat sehubungan dengan pekerjaan mereka sejak tahun 1992.
*) Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, peserta Magang Regular di Harian Disway