Forum Parlemen Indonesia-Afrika di IAF Bali Ulang Sejarah Konferensi Asia Afrika Bandung

Sabtu 31-08-2024,18:23 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Diantara rangkaian agenda sidang Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 ke 2 dan High Level Forum Multi-Stakeholder Partnership (HLF-MSP) di Bali pada 31 Agustus hingga 2 September 2024 adalah forum antar parlemen Indonesia dan negara-negara afrika. 

Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dyah Roro Esti turut hadir dalam sidang bersama tersebut. Roro juga dijadwalkan memimpin jalannya salah satu sesi dalam forum antar parlemen. 

Menurut DPR RI, forum antar legislator ini meryang pertama kali dilaksanakan antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika sejak Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, dan Konferensi Gerakan Non-Blok di tahun 1961.

”Kami (BKSAP,Red) akan mengadakan forum internasional bersama dengan negara-negara di Benua Afrika. Ini merupakan momen penting dalam dunia pasca-kolonial, dengan meletakkan dasar solidaritas dan kolaborasi bersama untuk memperkuat komitmen saling mendukung dalam pembangunan ekonomi, kemajuan sosial, dan juga stabilitas politik antar negara,” ujar Roro saat ditemui di Gedung Nusantara 1, DPR RI, Senayan, Jumat, 30 Agustus 2024. 

BACA JUGA:Polda Bali Siapkan Sejumlah Pengaturan dan Rekayasa Lalu Lintas Selama Indonesia Africa Forum 2024

Anggota Komisi VII DPR RI itu juga akan akan memimpin pada sesi kedua forum dengan tema "Membangun Masyarakat Tangguh Melalui Prakarsa Kesehatan dan Ketahanan Pangan".

Forum tersebut juga akan membahas bagaimana parlemen mendorong kolaborasi dan memajukan upaya global di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, dan transformasi digital.

Kemudian, penelitian agronomi berkelanjutan dan layanan penyuluhan, untuk memanfaatkan program pertukaran pakar pertanian antara Indonesia dan Afrika, guna memfasilitasi berbagi pengetahuan dan pembelajaran Selatan-Selatan. 

"Saat ini, sudah lebih dari 120 negara berpartisipasi dalam KSS, sehingga kami akan terus berperan dalam berbagai strategi penting, tidak hanya dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030, namun juga dalam mengatasi tantangan bersama dan membuka potensi ekonomi,” ucapnya dikutip dari dpr.go.id

BACA JUGA:716 Kendaraan Listrik Disiapkan PLN Jelang Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 di Bali

Afrika saat ini memiliki pertumbuhan penduduk yang pesat yang diperkirakan mencapai 796 juta angkatan kerja pada tahun 2050. African Economic Outlook memproyeksikan bahwa 17 perekonomian di Afrika akan tumbuh lebih dari 5 persen pada tahun 2024, jauh melampaui rata-rata global. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengaruh ekonomi benua tersebut.

"Sekarang KSS sudah muncul sebagai negara yang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan yang kuat di negara-negara Selatan. Penting diketahui juga jika kerja sama ini sudah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir, dengan perdagangan Selatan-Selatan kini mencakup sekitar 28 persen perdagangan global, dengan nilai lebih dari 4,5 triliun USD di tahun 2020. Ini merupakan pertumbuhan yang cukup pesat dibandingkan sebelumnya,” jelasnya.

Tak hanya sendiri, narasumber lain juga akan mengisi forum internasional tersebut, diantaranya, Tormarbulang Lumbantobing selaku Direktur Utama Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI), Kementerian Keuangan, Rina Setyawati selaku Direktur Kerja Sama Pembangunan Internasional, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Webster Shamu selaku Anggota Parlemen Zimbabwe dan terakhir, Kweku George Ricketts-Hagan selaku Anggota parlemen Ghana.

Sidang Indonesia dan negara-negara di Afrika akan berlangsung pada 31 Agustus sampai 2 September 2024 di Nusa Dua, Bali. Diketahui, sebanyak 21 parlemen  dari 22 negara terkonfirmasi akan hadir dalam forum tersebut. Tercatat sebanyak 9 Ketua parlemen turut hadir dalam memimpin para delegasinya masing-masing.(*)

Kategori :