Mobil Listrik Startup di Tiongkok Kian Unggul, Nio Puncaki Peringkat Kepuasan Konsumen

Minggu 01-09-2024,19:53 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Doan Widhiandono

BEIJING, HARIAN DISWAY - Startup mobil listrik asal Tiongkok, terutama Nio, kini memimpin dalam persaingan dengan produsen mobil lokal dan global. Terutama dalam hal menarik pembeli kendaraan energi baru (NEV) alias mobil listrik. Itulah hasil J.D. Power yang dirilis Kamis, 29 Agustus 2024.

Dalam Indeks Nilai Pengalaman Pelanggan Kendaraan Energi Baru Tiongkok tahun ini, startup asal Tiongkok meraih skor rata-rata 783 dari 1.000 poin. Di antara para startup tersebut, Nio berada di peringkat pertama dengan skor 798. Berikutnya ada Li Auto dan XPeng.

BACA JUGA : Hadang Tiongkok, Honda-Nissan Bergandengan Bikin Mobil Listrik

Sebagai perbandingan, merek-merek tradisional Tiongkok mendapatkan skor rata-rata 767. Sementara merek internasional mencatat skor rata-rata 776. Yang tertinggi adalah Mercedes-Benz yang berada di puncak dengan skor 789.

Studi tahunan itu sudah tiga kali diadakan. J.D. Power menyurvei 8.733 pemilik kendaraan energi baru. Mereka adalah pembeli kendaraan di 81 kota besar di seluruh Tiongkok antara April 2023 hingga April 2024.


CEO XPENG He Xiaopeng meluncurkan mobil listrik Mona M03 di Beijing, 27 Agustus 2024.-Pedro Pardo-AFP-

Penilaian itu mengevaluasi pengalaman pemilik NEV dalam jangka waktu dua hingga 12 bulan setelah kepemilikan. Skor indeks didasarkan pada evaluasi dari berbagai kelompok pelanggan dalam tiga tahap: pembelian, penggunaan, dan layanan purnajual.

Studi 2024 mengungkapkan bahwa skor kepuasan untuk pengalaman pembelian dan layanan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, skor untuk pengalaman penggunaan kendaraan justru menurun. Sebab, muncul sejumlah problem terkait fungsi kendaraan dan pengisian daya.

BACA JUGA : BYD Salip Tesla Jadi Mobil Listrik Terlaris di Kuartal IV 2023

Kepuasan terendah tercatat pada pengisian daya khusus merek tertentu dan pengisian daya publik. Isu yang dikemukakan adalah kurangnya stasiun pengisian, fasilitas yang buruk, serta perbedaan antara kondisi aktual dan informasi online.

“Layanan kendaraan energi baru sangat berbeda dari layanan untuk kendaraan mesin pembakaran internal,” kata Ann Xie, General Manager Konsultasi Ritel di J.D. Power China.

“Produsen mobil perlu fokus pada detail layanan yang lebih mendalam. Terutama dalam menyediakan layanan yang dipersonalisasi. Pada saat yang sama, mereka harus memprioritaskan efisiensi layanan. Produsen perlu meminimalkan upaya layanan yang tidak perlu,” tambahnya. (Doan Widhiandono)

Kategori :