Khofifah Tanggapi Isu Lama soal Rivalitas dengan Risma

Selasa 03-09-2024,08:40 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Pilgub Jatim 2024 menyajikan tiga srikandi. Yakni Khofifah Indar Parawansa, Luluk Nur Hamidah, dan Tri Rismaharini.

Dari tiga nama itu, Khofifah dan Risma sejak lama diisukan menjadi rival politik. Tepatnya saat awal masa pandemi Covid-19. 

Kala itu Khofifah masih menjabat sebagai gubernur Jawa Timur. Sedangkan Risma memimpin Kota Surabaya sebagai wali kota periode kedua.

Khofifah pun buka suara terkait isu tersebut saat podcast bersama presenter kondang Najwa Shihab melalui tayangan YouTube Narasi, Senin, 2 September 2024.

BACA JUGA: Tiga Srikandi Pilgub Jatim Optimistis Lulus Tes Kesehatan

BACA JUGA:Khofifah-Emil Komitmen Lanjutkan Nawa Bhakti Satya, Siap Bangun Super Tim!

Awalnya, Najwa bertanya kepada Khofifah terkait hubungannya dengan menteri sosial tersebut. Khofifah lantas membeber kenangannya.

“Waktu beliau ikut pilwali periode pertama, rumah saya termasuk yang dipakai tempat rapat tim kampanye, Bu Risma sendiri rapat di rumah saya,” terang Khofifah.

Begitu pula periode kedua. Khofifah mengatakan bahwa elektabilitas Risma sangat tinggi. Dan rumahnya di kawasan Jemursari, Surabaya, juga masih dijadikan tempat koordinasi tim kampanye.

Saat itu, Khofifah sendiri menjabat sebagai menteri sosial. Risma pun menggelar acara tasyakuran pemenangan Pilwali 2015 di kediaman Khofifah.

BACA JUGA:Risma Masih Belum Mundur dari Jabatan Menteri Sosial

BACA JUGA:Risma Sudah Temui Jokowi, tapi Belum Undur Diri dari Kabinet

“Saya pulang ke Surabaya untuk hadir karena syukuran itu di rumah saya. Artinya, ini bagian dari bagaimana kami membangun kolaborasi yang sangat intensif 5 tahun lalu,” jelas Khofifah.

Anda sudah tahu, ketegangan kedua srikandi Jatim itu dimulai saat penanganan awal pandemi Covid-19 pada 2020. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sampai ikut buka suara untuk menanggapi kala itu.

Hasto meminta Khofifah sebagai gubernur supaya lebih bijak dan tidak menghadirkan rivalitas politik yang tidak perlu. Juga menyinggung soal ego kepemimpinan.

Kategori :