Kisah Para Petugas di Balik Misa Akbar Paus Fransiskus: Harus Tahan Stres!

Jumat 13-09-2024,13:22 WIB
Reporter : Agustinus Fransisco
Editor : Mohamad Nur Khotib

Ada kompleksitas. Ia melatih bukan hanya sikap dan tata gerak, tapi juga persiapan lainnya. Rambut dan jenggot harus dicukur, sepatu pantofel hitam bersih, jubah harus disetrika rapi.

"Karena kita sedang melayani perjamuan Tuhan,” lanjutnya dengan penuh semangat.

Suasana latihan berlangsung khidmat nan disiplin. Setiap detail diperhatikan. Mulai dari cara dan waktu kapan Paus mengenakan mitra (topi Paus) dan tongkat Paus, mikrofon dan teks Misa.

Empat orang misdinar diberi tugas khusus untuk membawa benda-benda itu. Mereka pun harus tahan menghadapi tekanan besar.

“Mereka harus tahan stres,” kata Albert, menekankan pentingnya tugas mereka dalam memastikan kelancaran Misa. 

Peran petugas-petugas yang lain pun tidak kalah penting. Masing-masing menjalankan tugas dengan penuh ketelitian dan tanggung jawab.

BACA JUGA:4 Motto Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara, Tekankan Perdamaian dalam Keberagaman

BACA JUGA:Simak Isi Homili Yang Mulia Sri Paus Fransiskus saat Misa Akbar di Gelora Bung Karno

Latihan dimulai pada 16 Agustus 2024, dua minggu sebelum Misa Agung. Pada latihan pertama, fokus mereka adalah membiasakan diri dengan sikap dan tata gerak dasar dan ritus upacara liturgi. 

Suasana latihan terasa intens, namun tetap penuh rasa hormat. Para frater tampak serius, mengikuti setiap instruksi Albert dengan tekun.

Mereka memahami betul, bahwa melayani dalam Misa yang dipimpin Paus bukan sekadar tugas rutin. Ini adalah momen yang istimewa. Tentu, tidak hanya bagi mereka, tetapi juga bagi seluruh umat Katolik di Indonesia.

BACA JUGA:Sean Louis, Bocah 4 Tahun yang Diberkati Paus Fransiskus dan Dapat Kado Istimewa

BACA JUGA:Momen Paus Fransiskus Pimpin Misa Akbar di GBK, Doa Umat Pakai Bahasa Daerah

Pada 24 Agustus, latihan kedua menggunakan peralatan lengkap. Setiap misdinar dan diakon memegang peran penting dalam upacara ini.

Mitra, tongkat, mikrofon, dan teks liturgi, juga wiruk (pedupaan) dan navikula (wadah dupa), salib, lilin dan bejana-bejana suci, serta Kitab Injil digunakan dalam latihan tersebut.

Semua persiapan mencapai puncaknya pada H-1, ketika mereka berlatih langsung di GBK. Di bawah arahan Maestro Ravelli yang ramah dan murah senyum. Kehadiran MC Vatikan itu menambah semangat para petugas.

Kategori :