Berdasarkan data Kemenkop UKM, SPBUN baru tersebar di 412 titik kampung nelayan. Sedangkan di Indonesia, ada sekitar 10.700 kampung nelayan.
BACA JUGA:Reni Astuti Minta Pemkot Surabaya Optimalkan Aset untuk Dongkrak Ekonomi Warga
BACA JUGA:Paguyuban Juru Parkir Surabaya Dukung Pemkot Berantas Jukir Liar
"Saat ini rasionya masih jomplang, ya. Padahal 60 sampai 70 persen kebutuhan nelayan itu dikeluarkan membeli bahan bakar solar," ujar Dani. Artinya, mahalnya bahan bakar minyak (BBM) dan sulitnya akses masih menjadi tantangan bagi para nelayan di Indonesia.
Oleh karena itu, Dani mengungkapkan apresiasinya kepada Pemkot Surabaya. Ia menilai Wali Kota Eri Cahyadi responsif dalam pemenuhan kebutuhan para nelayan.
"Kami berharapnya di titik kampung nelayan lainnya di Surabaya bisa, khususnya solar subsidi ini bisa terpenuhi ke depannya," tandas Dani. (*)