KASUS itu memang begitu menghebohkan negeri jiran, Malaysia. Ratusan anak diduga dianiaya di sejumlah panti asuhan yang dikelola Global Ikhwan Service and Business (GISB). Aparat menangkap 171 tersangka, termasuk guru agama dan pengasuh. Tapi, pemimpin GISB menolak tudingan penganiayaan massal itu.
Meski ia mengakui ada ’’satu atau dua kasus sodomi.’’
CEO GISB Nasiruddin Ali tak menyangkal bahwa ada orang-orang di dalam organisasinya yang melanggar hukum. Meskipun ia tak menyebutkan secara spesifik bentuk pelanggaran itu.
Ia menyayangkan mengapa polisi langsung menggerebek sejumlah panti asuhan yang dinaungi organisasinya tersebut. Menurut Nasiruddin, polisi sama sekali tidak pernah berdiskusi soal kasus itu kepada GISB. ’’Tiba-tiba menggerebek tanpa tahu cerita yang utuh,’’ gerutunya dalam sebuah unggahan video di Facebook, Sabtu, 14 September 2024.
’’Memang ada satu atau dua kasus sodomi. Tetapi kenapa harus semua orang yang ditangkap,’’ ucapnya.
BACA JUGA:Malaysia Selidiki Penyiksaan Massal di Organisasi Keagamaan
BACA JUGA:Selundupkan Arwana ke Singapura, Warga Malaysia Dihukum 9 Bulan Penjara
Sebagaimana diberitakan, polisi menyerbu 20 panti asuhan di Selangor dan Negri Sembilan, Rabu, 11 September 2024. Selain menangkap 171 orang, aparat juga menyelamatkan sekitar 400 anak.
Berdasar penyelidikan awal, anak-anak itu adalah korban penyiksaan yang terjadi secara massal. Ada pelecehan seksual dan penyiksaan fisik. Polisi juga menduga anak-anak itu dipaksa untuk saling menyiksa dengan sesamanya.
Inspektur Jenderal Razarudin Husain, kepala Kepolisian Diraja Malaysia, mengatakan bahwa timnya terus menyelidiki keterlibatan GISB dalam kasus tersebut. Terlebih, organisasi itu diduga punya keterkaitan kerat dengan Al-Arqam, sekte sesat yang sudah dibekukan pada 1994.
Sekte itu mengajarkan hal-hal yang dianggap menyimpang. Sehingga, pemerintah dan sejumlah organisasi keagamaan menentang keberadaannya.
BACA JUGA:Salip Malaysia! Update Ranking FIFA Timnas Indonesia Pasca Tahan Australia 0-0
BACA JUGA:Pertemuan Dua Sahabat, Prabowo Undang PM Malaysia Anwar Ibrahim Untuk Hadir di Pelantikannya
Nah, GISB pun dianggap nyeleneh. Salah satunya, mereka pernah mengajarkan bahwa seorang istri harus menjadi pelacur di tempat tidur agar suami mereka tidak nyeleweng.
Dalam konferensi pers, Jumat, 13 September 2024, polisi mencurigai bahwa panti asuhan itu adalah tempat penampungan anak-anak anggota GISB. Mereka akan mengadakan tes DNA untuk membuktikan kecurigaan tersebut. (Doan Widhiandono)