Malaysia Selidiki Penyiksaan Massal di Organisasi Keagamaan

Malaysia Selidiki Penyiksaan Massal di Organisasi Keagamaan

KANTOR GISB di Rawang, 12 September 2024. Polisi menduga organisasi itu terkait dengan kasus penganiayaan massal di Malaysia.-MOHD RASFAN-AFP-

Kasus ini disebut-sebut sebagai yang terburuk di Malaysia dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah organisasi keagamaan di Malaysia diduga melakukan kekejian terstruktur kepada anak-anak. Korbannya ratusan, mulai bayi hingga remaja.

--

SEJAK Rabu, 11 September 2024, aparat Kepolisian Diraja Malaysia sudah bergerak di Selangor dan Negri Sembilan. Mereka merangsek ke 20 panti asuhan yang tersebar di dua negara bagian tersebut.

Hasilnya cukup memiriskan. Aparat mendapati dugaan kekejian pada anak-anak yang ditampung di situ. Sebanyak 171 orang langsung ditangkap. Jadi tersangka. Mereka adalah guru-guru agama dan para pengasuh yang seharusnya melindungi anak-anak tersebut.


INSPEKTUR JENDERAL Razarudin Husain mengatakan kepada wartawan bahwa mereka berhasil menyelamatkan sekitar 400 anak dari panti asuhan yang bermasalah.-MOHD RASFAN-AFP-

Kepala Polisi Malaysia Inspektur Jenderal Razarudin Husain mengatakan bahwa ada 400 anak yang diselamatkan. Mereka sedang ditampung di gedung pusat pelatihan polisi di Kuala Lumpur dan beberapa tempat lain. Anak-anak itu sedang diperiksa kondisi fisik dan kejiwaannya.

BACA JUGA:Selundupkan Arwana ke Singapura, Warga Malaysia Dihukum 9 Bulan Penjara

BACA JUGA:Salip Malaysia! Update Ranking FIFA Timnas Indonesia Pasca Tahan Australia 0-0

Tim penyidik menemukan bahwa setidaknya 13 anak menjadi korban pelecehan seksual. Anak-anak yang lain, mulai umur 1-17 tahun juga diduga pernah menjadi korban pelecehan seksual atau serangan fisik. Polisi juga menduga, anak-anak itu pernah dipaksa oleh pengasuh untuk saling menyerang.

Menurut Razarudin, Jumat, 13 September 2024, ada anak berumur 5 tahun dengan bekas luka-luka. Katanya, itu adalah bekas bakaran sendok panas. Anak-anak itu juga dilarang berobat. Kecuali benar-benar dalam kondisi kritis. ’’Pengasuh meraba-raba anak-anak itu. Seolah-olah ingin mengobati,’’ ucap Razarudin yang dikutip oleh Agence France-Presse.


PITA MENYILANG milik Departemen Sosial Malaysia ini menyegel panti asuhan di Subang Jaya, di luar Kuala Lumpur, 12 September 2024.-MOHD RASFAN-AFP-

Razarudin mengatakan bahwa polisi membidik organisasi Global Ikhwan Services and Business (GISB) sebagai pihak yang bertanggung jawab.

GISB sudah lama dianggap sebagai organisasi kontroversial. Mereka diduga terkait erat dengan kelompok Al-Arqam yang sudah dinyatakan sesat oleh pemerintahan Malaysia pada 1999. Kelompok tersebut dituding mengajarkan hal-hal yang menyimpang.

BACA JUGA:Malaysia Ketularan Indonesia, Bidik Naturalisasi Dua Pemain Eropa untuk Timnas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: