China Open 2024: Anthony Sinisuka ginting kalahkan Shi Yu Qi, ulang prestasi 2018? Foto: Ginting saat menghadapi Shi Yu Qi China Open, 19 September 2024. -Deri Destan-PP PBSI
Lagi-lagi, Ginting tak mau berharap terlalu muluk. Ia tidak mau terkesan meremehkan lawan.
"Beberapa unggulan memang sudah terhenti termasuk Viktor (Axelsen) dan Shi Yu Qi," jelasnya. "Tapi saya tidak mau terlalu berpikir jauh, tetap fokus satu pertandingan demi satu pertandingan," lanjut pemain peringkat 10 dunia itu.
BACA JUGA:Didukung Legenda, Gregoria dan Ginting Lebih Tenang Hadapi Olimpiade Kedua
BACA JUGA:Pesan Taufik Hidayat buat Jonatan Christie dan Anthony Ginting Jelang Olimpiade, Jangan Buka Medsos!
Apalagi, lawannya di perempat final besok tak bisa dibilang ringan. Ginting bertemu jagoan Thailand Kunlavut Vitidsarn.
Vitidsarn saat ini menempati peringkat 7. Tiga level di atas Ginting. Rekor pertemuan mereka juga tidak bagus-bagus amat. Dari enam pertemuan, keduanya berbagi angka imbang 3-3.
Anthony Sinisuka Ginting menang di pertemuan terakhir mereka. Yakni di Singapore Open 2023 pada Juni lalu. Mereka sudah memasuki rubber game. Namun Vitidsarn mundur karena cedera.
"Semua bisa terjadi, apalagi dengan kondisi lapangan yang seperti ini. Bulutangkis, sebagai olahraga, pasti ada menang atau kalah," pungkas Ginting.
China Open 2024: Anthony Sinisuka ginting kalahkan Shi Yu Qi, ulang prestasi 2018? Foto: Jonatan Christie saat menghadapi Toma Junior Popov, 19 September 2024. -Deri Destan-PP PBSI
BACA JUGA:Surprise! PBSI Tarik Ginting dan Jonatan Christie dari Australian Open 2024, Simak Alasannya
Di sisi lain, tunggal putra Indonesia yang lain juga lolos ke perempat final. Berkebalikan dari Ginting, Jonatan Christie harus bertarung dengan Toma Junior Popov sepanjang tiga game.
Jonatan menempuh pertanndingan ketat sepanjang 1 jam 13 menit. Sebelum akhirnya menang dengan skor tipis 16-21, 21-18, dan 22-20. Jonatan mengaku bersyukur, karena musuhnya melakukan beberapa unforced error yang menguntungkan dirinya.
"Di game ketiga sebelum interval seharusnya Toma bisa bermain lebih bebas. Karena keuntungan sisi lapangan. Tapi beberapa kali dia melakukaun kesalahan," ulas Jonatan.
"Jadi cukup tidak menyangka bisa unggul terlebih dahulu dengan gap yang lumayan, 9-5 kalau tidak salah," lanjutnya.