Shangri-La Hotel Surabaya Kenalkan Siswa SD Tanwir Surabaya pada Budaya Tiongkok melalui Seni Kaligrafi

Rabu 18-09-2024,20:28 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Heti Palestina Yunani

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Masih dalam suasana festival musim gugur, Shangri-La Hotel Surabaya menggelar kelas seni kaligrafi. Untuk mengenalkan budaya Tiongkok pada anak-anak SD Tanwir Surabaya. Antusiasme peserta sangat tinggi.

Terbukti ketika baru saja turun dari mobil, mereka yang terdiri dari siswa kelas 4 hingga kelas 6 itu berhamburan dengan semangat. Sampai di parkiran hotel, para voulenteer dan traine menyambut mereka dengan hangat.

Anak-anak digiring menuju lokasi selanjutnya untuk menanam pohon pada area terbuka. Selanjutnya diajak menuju Nirwana Room untuk belajar seni kaligrafi. Kelas kaligrafi tersebut diisi oleh seniman asal Bandung Boby Chenn.

BACA JUGA: Pemenang Surabaya Tourism Awards 2024 (3): Shangri-La Andalkan Lobi Cantik dan Kolam Renang Luas

BACA JUGA: Shangri-La Hotel Surabaya Membidik Gelar Sama pada Surabaya Tourism Award 2024

Di kelas itu, mereka diajarkan bagaimana membuat huruf-huruf kaligrafi Tiongkok. Salah satunya adalah huruf berkat. Huruf ini bermakna anugerah atau rejeki. Yang mana ini adalah salah satu harapan setelah kelas seni kaligrafi ini diadakan.

Kelas kaligrafi pada Rabu, 18 September 2024, merupakan community service project (CSR) yang selalu diadakan Shangri-La. Program itu hendak mengedukasi bahwa ada perbedaan budaya sehingga harus saling menghargai melalui seni.

"Karena adik-adik di usia mereka ini sudah memahami adanya perbedaan budaya dan kami ingin memperkenalkan berbagai macam budaya yang berbeda-beda yang ada di Indonesia," katanya Cahya Bhinartika, CSR & sustainability manager.

BACA JUGA: Jadi Pendatang Baru Surabaya Tourism Award 2024, Shangri-La Hotel Surabaya Andalkan Public Space yang Artistik

Untuk tema akan selalu berubah tetapi saat ini bertema budaya Tiongkok. Alasannya momennya pas. "Namun, untuk kali ini kami berfokus pada budaya Tiongkok yang bertepatan dengan festival tengah musim gugur, jadi momennya pas ya,” lanjutnya.

Uniknya lagi media lukis untuk kaligrafi adalah totebag daur ulang dari kain linen hotel bekas yang layak pakai. Hal ini membuat anak-anak lebih sadar bahwa daur ulang bisa menjadi karya seni yang bernilai. 

Setelah mempelajari dasar makna huruf tersebut, kegiatan berlanjut. Mereka diarahkan untuk melukis huruf “berkat” di atas totebag. Dengan cara itu, tidak hanya untuk memperkenalkan seni, tetapi untuk mempromosikan gaya hidup berkelanjutan.

BACA JUGA: Di Surabaya International Jewellery Fair 2022 di Shangri-La Hotel Surabaya, Ada Perhiasan Ecoprint dari Daun Jarak

Utamanya melalui pemanfaatan kembali material yang ada. Malah hasilnya boleh langsung dibawa pulang oleh masing-masing. “Totebag ini bisa digunakan nanti oleh adik-adik untuk menggantikan tas plastik,” katanya. (*)

Kategori :