Bila Penjahat Pencongkel Mata Menyerahkan Diri

Kamis 26-09-2024,14:02 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Ketika polisi melakukan penyelidikan (umumnya berpakaian preman dan menyamar), kemudian bertanya ke teman-teman dan tetangga penjahat ini, orang yang ditanya berpura-pura tidak tahu. Atau, memberikan informasi yang menjerumuskan polisi. 

Para teman penjahat itu juga membantu menyembunyikan benda-benda (barang bukti kejahatan) yang bisa memberatkan hukuman penjahat. Mereka juga menyediakan rumah aman tempat penjahat bersembunyi. 

Dari catatan lapangan Goffman yang terjadi September 2006, dikisahkan begini:

Sekitar pukul 11 siang, saya berjalan menyusuri gang ke belakang rumah Chuck (penjahat). Sebelum saya mencapai teras, Chuck sudah berlari menuruni tangga besi sambil meneriakkan sesuatu kepada seorang tetangga. Reggie mengikutinya, juga berteriak. 

Ibunda Chuck, Linda, datang ke atas balkon lantai dua dan memberi tahu saya bahwa hukum sedang berjalan. Artinya, polisi sedang mengejar Chuck dan Reggie.

Linda memastikan bahwa Reggie dilarang kembali sampai dia memberikan tanda lampu hijau. Saya ingat bahwa Reggie memiliki surat perintah karena tidak membayar biaya pengadilan dan pasti akan ditangkap jika polisi melihat dia.

Saya melihat Chuck dan Reggie berjalan di gang, lalu Chuck berbalik dan berteriak kepada saya untuk ikut. Kami berlari sekitar tiga blok, melewati dua halaman belakang dan melewati pembatas kecil. 

Anjing-anjing menggonggong saat kami lewat. Saya berada setengah blok di belakang dan kehilangan pandangan Chuck dan Reggie. Terengah-engah, saya memperlambat langkah dan berjalan, menoleh ke belakang untuk melihat apakah polisi datang. 

Kemudian, saya mendengar suara: ”sssst…”. Saya pun mendongak, melihat Chuck mencondongkan tubuh ke luar jendela lantai dua sebuah rumah berlantai dua. Seorang wanita berusia 50-an, yang langsung saya duga adalah seorang jemaat gereja, membukakan pintu untuk saya saat saya mendekat dan hanya berkata, ”Di atas.”

Hasil riset dan gaya bercerita Goffman itu menegaskan bahwa mustahil penjahat bisa berlama-lama dalam pelarian jika tidak dibantu orang lain. Baik bantuan perlindungan maupun makan. Sebab, penjahat tak mungkin bekerja.

Sebab itu, si pencongkel mata, Kurdono, cuma ”kuat” buron sepekan. Setelah itu, menyerahkan diri. (*)

 

Kategori :