JAKARTA, HARIAN DISWAY - Di Indonesia, setiap 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan itu, pada 2024, jatuh pada Selasa hari ini.
Meskipun tergolong sebagai hari besar nasional, 1 Oktober tidak pernah menjadi tanggal merah ataupun hari libur. Karena peringatan Hari kesaktian Pancasila ini masih berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).
Peristiwa bersejarah yang terjadi pada 1965 itu memberikan luka yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Peristiwa itu tidak selayaknya diperingati dengan libur.
Sebaliknya, peringatan 1 Oktober menjadi kesempatan untuk menanamkan patriotisme dan cinta tanah air kepada seluruh warga Indonesia. Terutama siswa sekolah.
BACA JUGA:Muhammadiyah, Negara Pancasila, dan Darul Ahdi wa Syahadah
BACA JUGA:WNI di Hamburg Dikenal Positif, BPIP dan MPR Tingkatkan Penerapan Pancasila
Maka, alih-alih libur, pemerintah mewajibkan upacara bendera Hari Kesaktian Pancasila di sekolah negeri maupun instansi pemerintahan.
Presiden Joko Widodo saat pimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lobang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 2023-dok Kemenag-
Dalam upacara itu, kita diingatkan pada tragedi yang hampir meruntuhkan Indonesia. Dan mengenang bagaimana Pancasila, dasar negara dan ideologi kita yang sakti, berhasil menggagalkannya.
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah inisiatif Soeharto. Karena ia merupakan orang yang berperan sangat besar dalam peristiwa yang melatarbelakangi penetapan hari tersebut, yakni G30S/PKI.
G30S/PKI merupakan sebuah upaya kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia. Pemberontakan itu bertujuan menggantikan Pancasila dengan ideologi komunis.
BACA JUGA:Konjen RI Hamburg Sambut BPIP dan MPR, Kuatkan Pancasila di Benua Biru
BACA JUGA:Wajah Kebinekaan di Kala Bapa Suci Tiba (2): Warna-Warni Pancasila di GBK
Kejadian pemberontakan melibatkan pasukan Cakrabirawa dan anggota PKI yang dipimpin oleh DN Aidit pada 30 Oktober sampai 1 Oktober 1965.