SURABAYA, HARIAN DISWAY - Komunitas Kreasi Pemuda Tanpa Batas Surabaya bersama YBSI (Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku) menggelar bakti sosial pemeriksaan gigi gratis di Surabaya, Minggu, 30 September 2024.
Acara baksos itu diikuti oleh ratusan peserta dari tiga panti asuhan, yaitu Panti Asuhan Kreatif Darul Hikmah, LKSA Emmanuel, dan Panti Asuhan Al Ibrah. Ekspresi sumringah tergambar di wajah mereka saat menanti giliran.
Sebanyak 163 peserta terdiri dari berbagai jenjang usia, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa. Acara ini juga diikuti oleh pengurus dan pengasuh masing-masing panti asuhan.
Mereka mendapatkan edukasi mengenai kesehatan gigi dan cara pembersihan gigi menggunakan manekin untuk praktik.
BACA JUGA:Kolaborasi DF-YBSI-RMI NU Jatim: 723 Warga Berobat Gratis di Ponpes Roudlotul Muttaqien Probolinggo
Kegiatan ini turut menggandeng PT Nusantara Prestige Asia, yang dihadiri langsung oleh Taufan sebagai Direktur serta kolaborator utama acara bakti sosial kali ini.
Selain itu, pemeriksaan gigi dilakukan oleh relawan dokter gigi dari Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku yang dipimpin oleh Ketua Umum YBSI, Virly Mavitasari.
Komunitas Kreasi Pemuda Tanpa Batas Surabaya bersama YBSI (Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku) menggelar bakti sosial pemeriksaan gigi gratis di Surabaya, Minggu, 30 September 2024.-YBSI-
“Kami ingin memberikan kontribusi nyata, terutama bagi anak-anak di panti asuhan. Kegiatan ini berlangsung di tiga lokasi dalam satu hari penuh, yaitu Panti Asuhan Kreatif Darul Hikmah, LKSA Emmanuel, dan Panti Asuhan Al Ibrah,” papar Ghifary Mahindisyah, S.Ked, Founder Komunitas Kreasi Pemuda Tanpa Batas Surabaya.
Sembari menunggu giliran pemeriksaan gigi umum, peserta mengikuti permainan interaktif yang variatif sesuai usia, mulai dari congklak, lego, dan puzzle sebagai bentuk permainan edukasi untuk mendukung tumbuh kembang anak.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan dr Hisnindarsyah: Ji Shao Zhi Ju
Bagi peserta dewasa, ada sesi tanya jawab mengenai karir dan jenjang pendidikan lanjutan.
“Bukan sekadar bakti sosial, kegiatan ini diharapkan dapat membantu dalam menentukan masa depan yang ingin dicapai,” tuturnya.
Ghifary merinci, terlepas dari pemeriksaan gigi umum, ada tindakan lain yang dilakukan oleh para relawan.
Di antaranya, pencabutan gigi pada 38 pasien, penambalan gigi, dan scaling bagi 43 orang, dengan total pemberian obat kepada 106 pasien. Ini termasuk pasien simptomatis dengan keluhan sariawan, radang gusi, dan sejenisnya.