World Mental Health Day: Cuaca Panas dan Kesehatan Mental Kita

Kamis 10-10-2024,07:33 WIB
Oleh: Endang Retno Surjaningrum*

Selain mengakibatkan kelelahan fisik, ia merasa emosinya lebih sulit terkendali, mudah merasa gusar, sulit menjaga konsentrasi, dan memengaruhi caranya membuat keputusan. 

Penelitian yang dilakukan di Australia menyimpulkan bahwa peningkatan suhu dan kelembapan udara menyebabkan distres psikologis yang terjadi bukan karena masalah yang dimiliki sebelumnya. Kasus psikiatrik meningkat seiring perubahan suhu. Suhu sangat rendah dan sangat tinggi telah meningkatkan jumlah kejadian depresi mayor sebesar 7 persen di Taiwan, terutama pada lansia. 

Di Amerika Utara, peningkatan suhu diikuti dengan berkurangnya emosi positif seperti rasa bahagia dan sebaiknya emosi negatif seperti rasa marah, stres, dan kelelahan meningkat. 

BACA JUGA: Cuaca Panas Kian Ekstrem, Ini 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik untuk Semua Tipe Jenis Kulit

BACA JUGA: Migrain dan Heat Stroke Bisa Muncul Akibat Cuaca Panas, Apa Penyakit Lainnya?

Jumlah kasus kesehatan mental dan banyaknya orang mencari bantuan profesional meningkat hingga 2 persen pada kondisi suhu rata-rata sebulan di atas 30 derajat Celsius. Anak-anak juga termasuk kelompok yang rentan mengalami kondisi kesehatan mental yang memburuk karena suhu ekstrem.

Suhu tinggi berkepanjangan juga menjadi penyebab kekeringan. Kondisi tersebut tentu dirasakan secara langsung oleh dunia pertanian. Stres yang terkait dengan kekeringan menjadi sumber kekhawatiran para petani dan keluarga karena kelangsungan kehidupan mereka terancam oleh ketidakpastian. 

Kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian menjadi salah satu hal yang meningkatkan risiko depresi dan kecemasan dan bahkan dapat mengancam jiwa. Tidak hanya pada sisi kesehatan mental seperti emosi, stres, dan masalah psikiatrik yang terpengaruh oleh suhu tinggi. 

Hubungan antarorang juga dapat menjadi renggang pada situasi suhu tinggi. Padahal, hubungan antarmanusia merupakan salah satu faktor yang dapat memperkuat kesehatan psikologis sehingga jika faktor itu terganggu, dapat diduga akan berpengaruh terhadap kesehatan mental. 

Seberapa penting kesehatan mental kita perlu dijaga dan diperhatikan? Perubahan emosi dan stres sesaat mungkin dianggap hal yang biasa dan menjadi bagian dari kehidupan. Namun, kondisi stres, depresi, dan rasa tidak berdaya berkepanjangan dapat mengancam produktivitas dan kelangsungan hidup. 

Mereka yang tidak tahan dan merasa tidak memiliki jalan keluar atau dukungan dapat melakukan tindakan yang membahayakan jiwa. Gangguan emosi berkepanjangan pada anak-anak juga dapat memengaruhi tumbuh kembang mereka. 

Pelajar yang tidak dapat berpikir baik karena suhu tinggi dapat memengaruhi capaian belajarnya. Jika ikatan sosial di masyarakat menjadi rendah, ketegangan sosial juga dapat menjadi ancaman.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengelola suasana psikologis yang diakibatkan cuaca berlebihan itu. Menetralkan suhu tubuh perlu dilakukan. Caranya, misalnya, banyak minum dan mengenakan pakaian yang nyaman di suhu tinggi. 

Jika memungkinkan, perbanyak berada di ruang dengan suhu lebih rendah atau mengurangi berada di luar ruangan saat suhu sangat tinggi. Jika harus ada di ruang terbuka, usahakan tidak pada situasi kerumunan yang bisa meningkatkan suhu. Mengurangi suhu ruangan dengan AC atau kipas angin atau membuka pintu dan jendela agar terjadi sirkulasi udara.  

Bagaimana dengan mereka yang harus beraktivitas di suhu tinggi, di luar ruangan dan terpapar matahari, atau tidak memiliki ruang cukup untuk sirkulasi udara? Sebagian penduduk Surabaya tinggal di rumah kecil dan gang sempit. ”Ngadem” di taman atau ruang terbuka hijau yang tersedia di banyak sudut kota dapat menjadi pilihan. Namun, ketersediaan air minum tetap perlu diperhatikan.

Jika Anda merasa suasana emosi negatif meningkat dan sensitif, mengurangi interaksi dengan orang lain untuk sementara waktu juga dapat dilakukan. Itu agar tidak terjadi gesekan dengan orang lain karena masalah sepele. 

Kategori :