Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Warga Desa dengan Gangguan Jiwa dan Warga Desa Berstatus Janda

Rabu 02-10-2024,09:00 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Noor Arief Prasetyo

Salah seorang anggota "tersayang" bernama Dwi Nur Trimah membacakan puisi diiringi petikan gitar dari Gunawan Wibhisono yang juga mengidap gangguan jiwa. 


Penjurian di bank sampah Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung oleh juri Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024.-Moch Sahirol Layeli-

Tidak berhenti di situ, Gunawan bahkan unjuk kebolehan bernyanyi diiringi petikan gitar yang disambut dengan tepukan tangan. 

Keceriaan para warga binaan pospajiwa, keikhlasan para kader pembina yang tidak digaji sepeserpun berhasil membuat tim juri tersentuh. 

"Saya sempat mlipir karena tidak sadar meneteskan air mata. Sungkan dilihat orang-orang. Malah didatangi oleh kader dan salah satu warga ODGJ dan diberi tisu," tutur tim juri dari Untag Jupriono.

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Tim 2 Menuju Sumenep, Inilah Pesan Juri

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Dewan Juri Menyamakan Poin Penilaian

Pakunden juga memiliki cara untuk melipur warga penderita gangguan mental tersebut. Yakni dengan dinaikkan odong-odong atau kereta mini. 

"Kita jemput di rumah-rumah mereka lalu dibawa ke sini untuk pos pelayanan, pemeriksaan kesehatan dan lain-lain," kata Addy Masruhin, Lurah Pakunden. 

"Ini inovasi desa agar para penyandang ODGJ bisa terhibur. Minimal tidak kambuh," tambahnya lagi

Lepas dari Blitar, tim  bergerak menuju Tulungagung untuk penilaian desa berikutnya. Yakni Desa Jarakan, Kecamatan Gondang. Sampai di balai desa, Tim disambut dengan Tarian Reog Kendang. Diiringi menuju taman indah yang berada di belakang Kantor Desa. 

Kompleks Balai Desa Jarakan sangat luas. Mungkin mencapai ratusan meter lersegi. Terbagi menjadi empat kawasan utama. 

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Inilah Rute Penjurian Lapangan Tim 2

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Inilah Rute Penjurian Lapangan Tim 1

Yang pertama adalah balai desa dan gedung kesenian 2 lantai, kemudian ada taman dengan stan-stan UMKM Madu dan Susu Janda, kemudian ada lahan parkir luas yang dijadikan sebagai rest area, warung2 makan, dengan gedung pertemuan di tengahnya. 

Mengapa susu janda? Hal tersebut tidak lepas dari kondisi Jarakan yang memiliki ratusan perempuan yang sudah tidak bersuami alias janda. "Kemarin saya presentasikan 120 orang, tapi saya cek terakhir 180 orang," kata Kepala Desa Jarakan Suad Bagyo. 

Kategori :