Proses Latihan Jelang Pertunjukan Puncak Ballet and Dance Intensive 2024, Persiapkan Fisik dan Mental

Senin 28-10-2024,13:28 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Guruh Dimas Nugraha

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Di Gedung Cak Durasim, sekelompok anak-anak dengan leotard warna hitam dengan legging warna putih.

Meliuk, menunjukkan gerakan balet yang rumit. Membuat harmonisasi gerakan yang memesona.

Anak-anak itu sedang mempersiapkan puncak kegiatan Ballet and Dance Intensive 2024 (BDI 2024), 27 Oktober 2024.

BACA JUGA:A Charity Ballet Performance oleh Belle Ballet School Persembahkan Tiga Tari Balet untuk Anak-Anak Panti

Ada beberapa jenis tarian balet yang sedang dipersiapkan: klasik, neoklasik dan kontemporer. Koordinasi antara gerakan, irama musik dan tempo harus benar-benar presisi.

Di bawah panggung seorang mentor memperhatikan gerakan mereka. Dia adalah Direktur Pertunjukan dan Seni Marlupi Dance Academy Claresta Alim.

Beberapa kali dia menegur anak yang kurang pas saat menari. Memang penari balet harus punya pola latihan yang keras dan sangat disiplin.

Workshop BDI 2024 tersebut digagas oleh Marlupi Dance Academy. Workshop tersebut dilaksanakan selama tiga hari dan ditutup dengan pertunjukan.

Latihan intensif itu berdurasi dua setengah jam dan telah dilakukan selama dua hari. Guna menguatkan fisik dan mental para pembalet muda.

BACA JUGA:Jelang Pentas Balet Swan Lake (2): Balet Bisa Jadi Ajang Diplomasi

BACA JUGA:Jelang Pentas Balet Swan Lake (1): 2 Penari Freed Ballet Kagumi Talenta Pebalet Indonesia


Anak-anak level 2 menari balet kontemporer yang memerlukan koordinasi yang sempurna-Moch Sahirol Layeli-

Claresta, yang akrab dipanggil miss Tata, menjawab bahwa porsi latihan dua setengah jam itu digunakan untuk memperkuat seluruh aspek dari tarian balet. "Seperti teknik kontemporer, mengondisikan tubuh, semuanyalah," ucapnya.

Tata mengungkapkan bahwa peserta workshop berasal dari beberapa sekolah balet yang ada di Indonesia. Ada lima sekolah balet yang ikut dalam workshop itu. Bahkan ada yang dari Jepang dan Singapura. Dengan total peserta sebanyak 60 orang.

Mereka berusia 5 hingga 18 tahun. Para peserta tersebut akan dibagi menjadi dua kategori. Yaitu level 1 dan level 2. Level 1 merupakan kelompok umur dari 5 hingga 11 tahun. Sedangkan level 2 kelompok umur 12 hingga 18 tahun.

Kategori :