HARIAN DISWAY - Thailand melarang peredaran anggur Shine Muscat yang diimpor dari Tiongkok.
Anggur tersebut diklaim mengandung bahan kimia berbahaya.
Hal itu pertama kali ditemukan oleh Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-Pan) pekan lalu.
Thai-Pan melakukan uji laboratorium terhadap 24 sampel buah anggur yang populer di Thailand.
Sembilan sampel di antaranya diimpor dari Tiongkok, sementara 15 sampel sisanya diimpor dari sumber yang tidak diketahui.
Prokchon U-sap dari Thai-Pan mengatakan bahwa pengujian laboratorium menunjukkan bahwa 23 dari 24 sampel ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya secara berlebihan.
BACA JUGA:Selain Pestisida Kimia, 6 Bahan Alami Ini Ampuh Basmi Kamitetep
Satu sampel mengandung klorpirifos yang dilarang di Thailand dan 22 sampel lainnya terkontaminasi oleh 14 residu kimia.
Residu tersebut memiliki konsentrasi di atas batas aman, yakni 0,01 miligram/kilogram.
Dalam tes tersebut juga terdeteksi 50 residu kimia, yang 22 di antaranya tidak diatur di bawah hukum Thailand saat ini.
Zat kimia yang ditemukan dalam anggur tersebut meliputi Bifenazate, Dinotefuran, Fluopyram, Boscalid, Fluopicolide, Pyrimethanil, Ametoctradin, Tetraconazole, Ethirimol, Metrafenone, Fludioxonil, Bupirimate, Isopyrazam, Oxathiapiprolin, Biphenyl dan Cyazofamid.
Selain itu, ditemukan pula sekitar 74 persen dari 50 zat beracun tersebut adalah pestisida sistemik. Jenis pestisida tersebut membuat buah tampak segar untuk jangka waktu lama.
BACA JUGA:WHO Kecam Delapan Obat Sirup Mengandung Zat Berbahaya
Pestisida sistemik juga tidak bisa dihilangkan hanya dengan memcucinya menggunakan air saja.
Artinya, residu dari bahan kimia tersebut masih dapat bertahan di jaringan buah, bahkan setelah proses pencucian.