HARIAN DISWAY - Sindrom merupakan suatu istilah yang digunakan dalam ilmu kedokteran dan psikologis. Sindrom dapat diartikan sebagai sekelompok tanda dan gejala yang terjadi yang terjadi bersamaan dan menjadi ciri kelainan atau kondisi tertentu.
Kata sindrom berasal dari bahasa Yunani yang memiliki makna berjalan bersama. Oleh karena itu, saat para dokter mendiagnosa suatu penyakit, mereka akan mencari tanda-tanda atau gejala-gejala tertentu.
Selama gejala atau tanda itu belum dikenali maka itu lah yang disebut dengan sindrom. Namun, tidak menutup kemungkinan sindrom tersebut digunakan sebagai nama permanen dari sebuah kondisi tertentu.
BACA JUGA: Jangan Remehkan DBD, Hati-Hati bisa Komplikasi Sindrom Syok Dengue
Mungkin kita sudah tidak asing dengan yang namanya ‘Down Sindrom.’ Down Syndrome sendiri merupakan kondisi tubuh yang memiliki kromosom berlebih. Selain down syndrome ada juga yang dinamakan dengan asperger syndrome.
Sindrom inilah yang akan dibahas dalam tulisan ini.
Ilustrasi Seorang Asperger Dengan Rutinitas Yang Spesifik-Tangkapan Layar Youtube @Psych2Go-Tangkapan Layar Youtube @Psych2Go
Sindrom Asperger merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan gangguan perkembangan yang masuk kedalam kategori autis. Orang yang mengalami sindrom ini cenderung memiliki rutinitas yang spesifik.
Juga minat yang terbatas dan pengulangan tindakan.
BACA JUGA: Kenali Dua Jenis Inferiority Complex, Sindrom Rendah Diri yang Tak Kenal Usia
Sindroma Asperger
Sejarah sindrom asperger ditemukan oleh seorang dokter di Kota Wina, Austria, Hans Asperger pada tahun 1940-an. Masalah sosial ini pertama kali ia sadari ketika beberapa anak berada di bawah pengawasannya di zaman kekuasaan Nazi.
Ada pula yang berpendapat bahwa kata asperger digunakan untuk menyelamatkan anak-anak di jaman itu dari kebijakan nazi yang memaksa. Pada zaman tersebut terdapat kebijakan yang menyatakan bahwa orang dengan disabilitas tertentu harus dibunuh dan orang tua disterilkan.
Penanganan untuk penderita Asperger
Untuk penanganan penderita sindrom ini tentu berbeda-beda setiap orangnya. Apabila datang ke dokter maka dokter mungkin akan menyarankan terapi sebagai berikut:
BACA JUGA: Dr Elizabeth Magdalena Purba: Berbahayakah Sindroma Mata Kering?
- Pelatihan keahlian Sosial (Social Skill Training), terapi ini akan mengajarkan tentang bagaimana cara berekspresi yang tepat
- Terapi Wicara-Bahasa (Speech-Language Therapy), terapi ini akan membantu seorang asperger meningkatkan keterampilan berbicaranya. Membantu seorang asperger mamahami cara bicara menggunakan nada naik atau turan bukannya nada datar. Membantu mempertahankan percakapan dau arah dan mengenali isyarat sosial.
- Terapi Perilaku Kognitif (Cognitive Behavioral Therapy), terapi ini dapat membantu seorang asperger untuk mengendalikan pola pikirnya sehingga dapat mengontrol emosi dan perilaku berulangnya
- Analisis Perilaku Terapan (Applied Behavioral Analysis), teknik ini memotivasi dengan pujian atau penguatan positif lainnya guna meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi positif serta mencegah perilaku yang tidak berhasil.
BACA JUGA:Tiga Kali Per Hari Konsumsi Soda Diet Bikin Risiko Autisme pada Ibu Hamil