PERTUMBUHAN ekonomi, menurut konsep ilmu ekonomi yang selama ini dipahami, merupakan indikator tingkat keberhasilan atau tidaknya suatu pemerintahan dalam menjalankan, mengelola, dan membangun negara.
Padahal, ada banyak faktor –baik di dalam negeri maupun di tataran global– yang menjadi faktor penentu. Menurut pendapat ekonom Amerika Serikat (AS) sekaligus pemenang Nobel Ekonomi tahun 1971, Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah suatu kenaikan kemampuan jangka panjang dari negara untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya.
Kemampuan tersebut akan tumbuh seiring dengan adanya perkembangan atau kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan serta ideologi.
BACA JUGA:Jokowi Komentari Ambisi Prabowo Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi RI 8 Persen
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Jatim Terbaik di Pulau Jawa, Motor Penggerak Pembangunan Nasional
Pertumbuhan ekonomi dicapai oleh tiga faktor.
Pertama, melalui peningkatan persediaan barang yang stabil.
Kedua, melalui kemajuan teknologi menjadi faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan untuk penyesuaian aneka macam barang kepada penduduk.
Ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaian dalam bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang terlahir berkat ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan dengan tepat.
Dalam konteks Indonesia, sejak era reformasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia belum pernah mencapai 7 persen. Proyeksi International Monetary Fund (IMF) alias Dana Moneter Internasional (IMF) mengetengahkan bahwa ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 5,1 persen hingga tahun 2029.
BACA JUGA:Jawa Timur Raih Penerimaan Pajak Rp 67,85 Triliun, Didukung Pertumbuhan Ekonomi 4,98 Persen
BACA JUGA:Pertahankan Jatim sebagai Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Pertumbuhan ekonomi Indonesia kali terakhir mencatat angka di atas 7 persen pada 1996 dengan angka 7,82 persen, sedikit menurun dari tahun 1995 yang mencapai 8,22 persen. Namun, tetap lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan tahun sekarang.
Sebagai negara berkembang Indonesia memiliki peluang besar untuk mempercepat perumbuhan ekonomi saat ini, dengan didukung oleh jumlah penduduk yang besar dan kekayaan alam yang melimpah.
Oleh karena itu, tidak heran jika Presiden Joko Widodo memiliki ambisi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 7%. Namun, realitasnya target tersebut tidak pernah tercapai.