HARIAN DISWAY - Setiap tanggal 15 November, Indonesia memperingati Hari Korps Marinir TNI (Tentara Nasional Indonesia) sebagai bentuk penghargaan terhadap pengabdian, pengorbanan, dan perjuangan prajurit Marinir dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Korps Marinir Republik Indonesia (Kormar) merupakan salah satu unit pasukan di bawah TNI yang memiliki tugas khusus. Termasuk melaksanakan operasi amfibi, menjaga pertahanan pantai, mengamankan pulau-pulau terluar yang strategis, serta mengembangkan potensi maritim.
Kormar juga bertanggung jawab untuk memastikan kekuatan dan kesiapan operasional pasukan marinir, guna mendukung peran mereka dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara. Lantas, bagaimana asal mula terbentuknya Korps Marinir TNI AL? Berikut sejarah dan tema peringatan HUT Korps Marinir ke-79.
BACA JUGA:Rayakan HUT Korps Brimob dan Polairud, Polresta Sidoarjo Tanam Mangrove
Sejarah Hari Korps Marinir
Korps Marinir TNI Angkatan Laut (TNI AL) pertama kali dibentuk pada 15 November 1945 di Tegal, Jawa Tengah, dengan nama awal "Corps Mariniers" dan dipimpin oleh Mayor Laut Agus Subekti.
Nama itu kemudian berubah menjadi "Korps Komando Angkatan Laut" (KKO AL) pada 9 Oktober 1948, sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor A/565/1948.
Selama periode 1955-1959, KKO AL turut terlibat dalam berbagai peristiwa bersejarah seperti Trikora, Dwikora, dan G30S/PKI, memperkuat eksistensi pasukan ini dengan pembentukan beberapa pasukan komando di berbagai wilayah.
Pada 1975, KKO AL resmi berganti nama menjadi Korps Marinir, berdasarkan Surat Keputusan Kasal No. Skep/1831/XI/1975.
Seiring berjalannya waktu, Korps Marinir tidak hanya berperan dalam operasi militer, tetapi juga dalam meredam kerusuhan domestik seperti yang terjadi pada 1998 di beberapa kota besar Indonesia.
BACA JUGA:Siap Berlatih dan Bertempur, Danyonif 1 Marinir Buka Latihan Platoon Exchange 2024
Korps Marinir memiliki peran utama dalam operasi amfibi, yang merupakan serangan gabungan dari laut ke darat, serta bertanggung jawab atas pertahanan pantai dan pengamanan pulau-pulau strategis Indonesia.
Keberadaan Korps Marinir sangat penting dalam menjaga kedaulatan negara, dengan prajurit yang dilatih secara fisik dan mental untuk menghadapi berbagai medan perang yang ekstrem.
Perubahan emblem Korps Marinir juga mencerminkan perjalanan panjang organisasi itu. Pada tahun 1968, emblem Korps Marinir mengalami modifikasi, menambahkan garis kuning di bagian bawah logo.
Pada 1976, setelah disahkan oleh Kepala Staf TNI AL, emblem kembali diperbaharui dengan penambahan gambar jangkar dan perubahan tulisan menjadi "Korps Marinir", namun angka "1945" tetap dipertahankan sebagai simbol tahun berdirinya.