HARIAN DISWAY - Distribusi logistik Pemilu Serentak 2024 di Jawa Timur tidak hanya menghadapi tantangan geografis, tetapi juga cuaca ekstrem yang mengancam kelancaran proses.
Hujan deras yang memicu banjir, tanah longsor, dan bahkan banjir bandang menjadi masalah serius di beberapa wilayah.
Hal itu mengharuskan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur melakukan berbagai langkah mitigasi untuk memastikan kelancaran distribusi logistik ke kecamatan-kecamatan di seluruh provinsi.
BACA JUGA:Aplikasi Sirekap KPU Versi Terbaru Sudah Diluncurkan, Ada Fitur untuk Cegah Kesalahan Input Angka!
Komisioner KPU Jatim, Miftahur Rozaq, menjelaskan bahwa hujan deras dapat menyebabkan kebocoran pada truk pengangkut logistik.
Oleh karena itu, selain menggunakan truk tertutup, KPU juga menggunakan mobil boks untuk mengangkut logistik pemilu.
“Kami ingin memastikan semua logistik, terutama kertas suara, sampai dalam kondisi aman. Kami menghindari risiko kerusakan akibat hujan,” ujar Rozaq.
BACA JUGA:Menilik Pelaksanaan Pilkada 2024: Kisah Mahasiswa Untag Surabaya Magang di KPU Kota Surabaya
Selain distribusi, tempat penyimpanan logistik juga telah diperiksa agar memenuhi standar keamanan.
Gudang-gudang logistik di seluruh Jawa Timur dipastikan aman dari ancaman banjir dan tanah longsor.
“Gudang-gudang ini akan digunakan untuk menyimpan logistik hingga H-1 sebelum pemungutan suara,” katanya.
BACA JUGA:Rutan Perempuan Surabaya dan KPU Sidoarjo Gelar Sosialisasi Tahapan Pilkada untuk Warga Binaan
Namun, tantangan cuaca tidak hanya berhenti di sana. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto, menyatakan bahwa musim pancaroba meningkatkan risiko bencana alam di seluruh wilayah.
“Potensi bencana saat ini cukup tinggi. Ada risiko angin puting beliung, tanah longsor, banjir, hingga gelombang ekstrem di daerah pesisir,” jelas Gatot.
BPBD telah mendirikan pos siaga bencana di 38 kabupaten/kota untuk membantu mengantisipasi potensi bencana yang dapat menghambat distribusi logistik pemilu.