Profil Rio Haryanto, Mantan Pembalap F1 yang Akan Menikah dengan Keponakan Sandiaga Uno

Selasa 26-11-2024,05:55 WIB
Reporter : Jessica Laurent
Editor : Retna Christa

Pada 1999, saat usianya baru enam tahun, ia sudah mencatatkan kemenangan dalam kejuaraan gokart kelas kadet. Keberhasilan itu menjadi langkah awal dari perjalanan panjang kariernya di dunia balap profesional.

Di masa depan, Rio Haryanto meraih gelar Atlet Gokart Terbaik Junior dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada 2005 dan 2006. Membuktikan dirinya sebagai salah satu pembalap muda terbaik di Indonesia.

Prestasinya berlanjut hingga tingkat Asia, sebelum akhirnya menembus persaingan di Eropa. Ia berkompetisi di GP3 Europe Series (2010-2011) dan GP2 Europe Series (2012-2015).

BACA JUGA:Sah! Irish Bella Menikah dengan Haldy Sabri, Pengusaha Asal Aceh

BACA JUGA:Sandra Dewi Ungkap Punya Perjanjian Pisah Harta dengan Harvey Moeis sebelum Menikah

Tiga musimnya di GP2 yang membuatnya digadang-gadang bisa menembus Formula 1. Bagaimana tidak? Ia kali pertama membalap bersama DAMS pada final musim non-kejuaraan di Yas Marina, Abu Dhabi, pada 2011.

Ia kemudian resmi debut GP2 secara penuh pada 2012 bersama tim Carlin. Ia menjadi driver Indonesia pertama yang berkompetisi di level motorsport sejak Ananda Mikola berlaga di Formula 3000 Internasional pada 2000 dan 2001.


Profil Rio Haryanto, mantan pembalap F1 yang akan menikah dengan keponakan Sandiaga Uno. Foto: Rio meraih podium di GP2 pada 2013.-Motorsport-

Pada musim pertamanya di GP2, Rio Haryanto mengamankan satu fastest lap, satu pole position (dalam kondisi basah di Spa, Belgia)  mengukuhkan reputasinya sebagai spesialis cuaca basah. Dan finis terbaik di posisi kelima dalam balapan di Valencia, mengamankan posisi ke-14 di akhir musim.

Musim berikutnya, ia pindah ke Barwa Addax. Pada 30 Juni 2013, ia memperoleh podium pertamanya di Seri GP2 di Silverstone dan, sekaligus podium pertama untuk Tim Barwa Addax di musim GP2 2013.

BACA JUGA:Aktris Anggika Bolsterli Menikah Setelah 7 Tahun Pacaran

BACA JUGA:Brian Armstrong Bantah Dugaan Pernah Menikahi Raline Shah

Untuk seri GP2 2014, ia pindah ke EQ8 Caterham Racing, bermitra dengan Alexander Rossi. Pada 24 Mei 2014, ia meraih podium kedua di Seri GP2 di Monaco dan sekaligus podium pertama di musim GP2 2014.

Puncak kesuksesan Rio terjadi pada 2016. Ketika ia menjadi pembalap Indonesia pertama yang berlaga di Formula 1 bersama tim Manor Racing. Saat itu, Indonesia bangga luar biasa.

Angka penonton F1 dari Indonesia meningkat gila-gilaan. Demi menonton Rio Haryanto berbagi lintasan dengan bintang-bintang top seperti Lewis Hamilton, Sebastian Vettel, dan Kimi Raikkonen. Ia masih selevel Max Verstappen, yang membalap untuk Scuderia Toro Rosso.

Sayang, Rio Haryanto tidak menuntaskan musim tersebut. Ia hanya membalap di 12 seri karena kendala pendanaan. Pada 10 Agustus 2016, Manor mengumumkan bahwa mereka menurunkan status Rio Haryanto menjadi pembalap cadangan.

Kategori :