Untuk layanan pediatri pada masa pandemi, Kementerian Kesehatan AS menggunakan Health Map, aplikasi berbasis AI yang dikelola Boston Children’s Hospital.
Aplikasi dikembangkan sebagai mekanisme pelacakan pertama yang mendeteksi merebaknya wabah virus korona.
Aplikasi HealthMap kian canggih. Didukung algoritma pemrograman, aplikasi digunakan untuk pengumpulan data penyakit menular di seluruh dunia secara daring.
Sistem dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran mesin guna memproses/menganalisis data yang terkumpul.
Data yang terkumpul di HealthMap digunakan untuk riset penyakit menular. Masyarakat umum juga dapat mengakses informasi on the spot tentang sebaran penyakit di setiap tempat.
Pada masa pandemi lalu, HealthMap digunakan untuk melacak wabah Covid-19 di seluruh dunia.
Bagaimana di Indonesia? Pemerintah dapat bermitra dengan pihak ketiga yang menawarkan optimalisasi management supply chain layanan kesehatan.
Rantai pasok itu berwujud order manager, inventory manager, dan h-commerce berbasis AI supply chain.
Terbuka peluang bagi rumah sakit (RS) atau unit layanan kesehatan membangun sistem terintegrasi. RS bertransformasi menjadi smart hospital yang memanfaatkan AI secara intensif agar kualitas layanan meningkat, lebih efisien, dan tata kelola RS lebih maksimal.
Maksimalisasi tata kelola layanan kesehatan penting untuk mengatasi pelbagai masalah terkait tugas dokter.
Acap ada kasus dokter harus menunda operasi karena obat atau alkes yang dibutuhkan belum tersedia akibat sistem purchasing tidak berfungsi optimal.
Sistem purchasing tradisional memproyeksi kebutuhan obat atau alkes berdasar analisis statis. Padahal, yang relevan adalah analisis dinamis sehingga proyeksi tak akurat berdampak kelebihan stok (overstock) atau malah kekurangan (understock).
Dengan sistem order and inventory management berbasis AI, RS mampu menyediakan stok obat dan alkes lebih akurat.
ASA TERHADAP PEMERINTAH
Asa masyarakat terhadap pemerintah sebagai regulator adalah merumuskan kebijakan berorientasi pada modernisasi pelayanan kesehatan. Reorientasi dengan melibatkan semua stakeholder.
Saluran komunikasi intensif terbuka lebar untuk memperoleh berbagai pandangan kritis atau ide inovatif sebagai dasar pembuatan kebijakan berbasis AI.