HARIAN DISWAY - Tanpa banyak cingcong, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengumumkan darurat militer, Selasa, 3 Desember 2024.
Ia menuduh partai oposisi sebagai kekuatan antinegara yang ingin menggulingkan rezim.
Kejadian itu menyeruak di tengah perdebatan sengit di parlemen terkait rancangan anggaran negara.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol umumkan darurat militer.--Dok. Naver
BACA JUGA:Korea Utara Akan Menutup Perbatasan dengan Korea Selatan Secara Permanen
"Untuk melindungi Korea Selatan yang liberal dari ancaman kekuatan komunis Korea Utara dan menghilangkan elemen anti-negara yang merampas kebebasan serta kebahagiaan rakyat, saya menyatakan darurat militer," kata Yoon dalam pidato langsung yang disiarkan di televisi nasional.
"Tanpa memedulikan kesejahteraan rakyat, partai oposisi melumpuhkan pemerintahan hanya demi pemakzulan, investigasi khusus, dan melindungi pemimpin mereka dari hukum," tambahnya seperti dikutip Agence France-Presse.
BACA JUGA:Johnny Somali, Youtuber asal AS Bakal Diadili di Korea Selatan karena Siaran Kontroversialnya
Sejumlah pengamat mengatakan bahwa kisruh itu terjadi karena oposisi memangkas anggaran yang diajukan Yoon. Presiden dapat duit sebesar 677 triliun Won (sekitar Rp 7,5 kuadriliun). Tetapi, anggarannya dikorting sebesar 4,1 triliun Won atau sekitar Rp 46 triliun.
Padahal, Yoon ingin menggunakan anggaran untuk dana cadangan pemerintah, membangun kantor presiden, kejaksaan, kepolisian, dan badan audit negara.
Yoon menuding parlemen sebagai sarang kriminal. Sebab, semua anggaran penting untuk negara dipangkas.
BACA JUGA:Han Kang, Sastrawan Korea Selatan Pertama Berhasil Raih Nobel Sastra
’’Kita butuh anggaran untuk memberantas narkoba dan menjaga keamanan. Parlemen membuat negara ini sebagai surga narkoba. Negara kacau,’’ semburnya.
Menurut kantor berita Yonhap, semua unit militer langsung diminta waspada. Pintu masuk ke gedung parlemen disegel. Semua wakil rakyat dilarang masuk.
BACA JUGA:Kenaikan Suhu, Kualitas Kimchi di Korea Selatan Terancam Turun