Tak Hanya Garuda, Kemenag Ajak Maskapai Lain Ikut Lelang Layanan Penerbangan Haji 2025

Jumat 13-12-2024,13:40 WIB
Reporter : Anisa Eka*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Jika biasanya penerbangan haji dilayani oleh maskapan Garuda Indonesia dan Saudia Airlines, Kementerian Agama (Kemenag) kini melakukan lelang terbuka untuk penerbangan haji 2024. 

Dalam lelang ini, Kemenag mengundang total 8 maskapai penerbangan. Baik dari Arab Saudi maupun Indonesia. Antara lain Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Pelita Air, Saudia Airlines, dan Flynas.  Mereka hadir mengambil dokumen penawaran penyediaan transportasi udara.

Pembukaan lelang pesawat ini merupakan langkah baru yang diambil Kemenag tahun ini. Jika sebelumnya maskapai pilihan Kemenag hanyalah Garuda, kali ini Kemenag membuka opsi bagi maskapai lain untuk turut mendaftar.

BACA JUGA:Garuda Indonesia Jadi Sorotan: Lebih dari 50% Jamaah Haji Telat Dipulangkan ke Tanah Air

BACA JUGA:Penerbangan Jemaah Haji Balikpapan Delay 28 Jam: Kemenag Ancam Cabut Kontrak Garuda Indonesia

"Pelayanan haji tahun ini harus maksimal, lebih baik dari tahun lalu, dan harus ada peningkatan kualitas layanan"  Tutur Direktur Layanan Haji dalam Negeri, Muhammad Zain pada Kamis, 13 Desember 2024. 


Banyak Keluhan dari Jemaah Haji, Kemenhub Layangkan Surat Teguran ke Garuda Indonesia, Ini Isi Tuntutannya-Kemenhub-

Ia mengkonfirmasi bahwa proses penyediaan layanan penerbangan ini mengacu pada Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1197 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyediaan Transportasi udara Jemaah Haji Tahun 1446 H/2025 M. 

"Penyediaan transportasi udara kita lakukan secara transparan dan akuntabel. Semua maskapai diundang untuk turut mengikuti seleksi agar terjadi kompetisi yang sehat dalam penyediaan transportasi udara bagi jemaah haji," katanya.  

BACA JUGA:Kemenag Dibikin Pusing Lagi, Total Keterlambatan Penerbangan Haji Garuda Indonesia Capai 32 Jam

Sebelumnya, Kemenag memang memiliki pengalaman tidak enak pada musim haji 2024. Sepanjang musim, maskapai mitra Kemenag yakni Garuda Indonesia berkali-kali mengalami permasalahan teknis sehingga menyebabkan keterlambatan jemaah. 

Tidak tanggung-tanggung, keterlambatan bisa lebih dari sehari semalam. Keterlambatan ini memicu efek domino yang mengacaukan urusan jamaah mulai dari akomodasi, konsumsi, hingga antrian jamaah yang ikut terdampak.

Saat ini, Indonesia mendapat 221.000 kuota haji 1446 H/2025 M. Kuota ini terdiri atas 92% kuota haji reguler dan 8% kuota haji khusus.

Tenaga Ahli Menteri Agama, Bunyamin menambahkan bahwa keberhasilan haji adalah indikator utama keberhasilan Menteri Agama. 

"Lakukan mitigasi terhadap titik-titik krusial dalam transportasi udara jemaah haji. Saya minta agar maskapai melakukan yang terbaik untuk jemaah haji" Pungkasnya.(*)

Kategori :