Journey to TGX Kembali Ajak Ratusan Pesepeda dari Puluhan Kota Berpetualang ke Trenggalek

Jumat 13-12-2024,22:34 WIB
Editor : Gunawan Sutanto

SURABAYA - Kolaborasi menghadirkan sport tourism dilakukan DBL Indonesia dan Pemkab Trenggalek. Kabupaten yang dipimpin Muhammad Nur Arifin itu sukses dua kali menghadirkan event berkonsep sport tourism lewat dengan nama Journey to TGX. 

Gus Ipin, sapaan akrab Nur Arifin memang sukses menyulap kota Trenggalek dalam banyak hal. Dalam urusan pariwisata, ia biasa sukses membangun sports tourism lewat sebuah event sepeda bernama Journey to TGX.

Journey to TGX merupakan event kolaborasi Mainsepeda (DBL Indonesia) bersama Pemkab Trenggalek. Event yang sudah berjalan dua tahun, yang disupport oleh Disway National Network itu kini menjadi signature event berkonsep sports tourism yang ada di Trenggalek.

Seperti namanya Journey to TGX, event ini mengajak para pesepeda untuk berpetualang ke Trenggalek. TGX sendiri merupakan singkatan dari Trenggalek, yang selama ini dipopulerkan oleh Nur Arifin.

Journey to TGX tahun ini merupakan edisi kedua. Edisi pertamanya cukup sukses diikuti ratusan cyclist dari berbagai kota di Indonesia. Di edisi kedua ini ada 400 pesepeda yang tertantang menjelajah pesona rute Journey to TGX. Mereka datang dari 91 komunitas yang berasal dari 52 kota di 10 provinsi.

Journey to TGX berlangsung di 14 Desember 2024. Para peserta diajak bersepeda jarak jauh. Start dari Surabaya menuju finis di Trenggalek. Total rutenya lebih dari 250 km.

BACA JUGA:Journey to TGX: Kolaborasi Menghidupkan Trenggalek Lewat Sport Tourism

Menu utama dari rute Journey to TGX tetap rute Jalur Lintas Selatan (JLS). Rute ini menawarkan pesona bibir pantai di Samudra Hindia. Keesokan harinya, 15 Desember, peserta bisa sedikit rileks lewat recovery ride dengan menikmati pesona kota Trenggalek.

Menu utama dari rute Journey to TGX tetap rute Jalur Lintas Selatan (JLS). Rute ini menawarkan pesona bibir pantai di Samudra Hindia. Sementara hari kedua, 15 Desember, peserta bakal diajak menikmati pesona kota Trenggalek lewat recovery ride.

"Journey to TGX tahun ini menjadi event pamungkas Mainsepeda di 2024. Terima kasih untuk antuasime para peserta yang begitu tinggi. Banyak peserta baru yang penasaran dengan Trenggalek. Tapi tak sedikit juga alumni tahun lalu yang kangen dengan Trenggalek karena banyak hidden gem-nya," kata Azrul.

Tahun ini peserta Journey to TGX tidak dibawa finis di Pendopo Kantor Bupati. Tapi ke Pasar Pon yang menurut Azrul Ananda seperti Quincy Market di Boston, Amerika Serikat.

BACA JUGA:Persebaya Festival TGX: Mimpi Bupati Ipin Wujudkan Anak Muda Trenggalek Jadi Bintang Persebaya dan Timnas

Panitia Journey to TGX tahun ini memperbolehkan seluruh jenis sepeda, kecuali eBike. Selebihnya fixed gear, folding bike, dan jenis sepeda lain diizinkan.

Meskipun demikian, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk alasan keselamatan. Misalnya sepeda harus dilengkapi rem serta lampu depan-belakang. Layaknya ultra-cycling pada umumnya, para peserta juga wajib membawa ban cadangan, toolkit, dan bike computer dengan GPS.

CEO Wdnsdy Bikes John Boemihardjo setelah cek rute menyebut tahun ini jalur yang dibuat panitia bervariasi. "Pemandangannya pun bagus dan tidak membosankan," ujarnya.

Rute tahun ini sedikit berbeda dengan sebelumnya. Tahun ini peserta dibawa ke arah barat lebih dahulu. Ke arah Ploso dan melewati jalur Dawar Blandong-Kemlagi, yang view-nya perkebunan hutan jati rindang.

Setelahnya, rute akan serupa dengan edisi tahun lalu. Melewati daerah Jombang dan mengarah ke selatan, termasuk melewati landmark Kabupaten Kediri, yakni Momumen Simpang Lima Gumul (SLG).

Panggung utama Journey To TGX JLS. Pemandangan tepi pantai yang indah pastinya akan memanjakan mata. Namun, keindahannya hanya bisa dinikmati sebelum matahari tenggelam. Maka, peserta harus 'Beat The Sun' untuk menikmati keindahan JLS.

Tugas terakhir para peserta adalah menaklukkan tanjakan Slawe sebelum tiba di garis finis yang berada di Pasar Pon Trenggalek. Tak perlu khawatir, tanjakan Slawe sudah teraspal. Jadi peserta akan nyaman melewatinya.

"Dari Semen Gresik CC (SG CC), kami dari Tuban ada delapan orang. Kami pernah ikut tahun lalu, TGX ini luar biasa. Sensasi di tanjakan Slawe pas hujan itu yang kita ingin ulangi lagi," kata perwakilan SG CC, Heruto, yang ditemui saat pengambilan race pack pada Jumat, 13 Desember 2024.(*)

Kategori :