SURABAYA, HARIAN DISWAY - Banjir rob mengancam wilayah pesisir Kota Surabaya dalam sepekan ke depan. Pemkot Surabaya pun menyiapkan beberapa langkah mitigasi.
Salah satunya, dengan mempertahankan penanaman mangrove dan tambak yang berada di pesisir Surabaya.
Selain itu, tambak-tambak yang berada di pesisir juga perlu pertahankan. Jangan sampai tambak-tambak tersebut malah dibangun rumah.
“Jadi kalau sudah banjir rob, kita hanya bisa mengandalkan tanggul. Makanya, yang namanya mangrove itu harus dipertahankan, sehingga kita tidak akan pernah membongkar mangrove untuk kegiatan-kegiatan lainnya," ungkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Sabtu, 14 Desember 2024.
Eri menjelaskan, di titik-titik tertentu pemkot telah membuat tanggul-tanggul pengaman. Salah satunya di Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo.
BACA JUGA:Banjir Rob Ancam Pesisir Surabaya, BPBD Surabaya Siapkan Evakuasi dan Patroli Rutin
BACA JUGA:Banjir Rob Ancam Pesisir Surabaya Selama Sepekan, Wilayah Mana Saja?
Namun demikian, pembuatan tanggul di Jalan Kalianak memang belum dibuat. Eri baru mengirim surat ke kementerian lantaran Jalan Kalianak merupakan jalan nasional.
"Di situ (Jalan Kalianak, Red) meskipun nggak hujan ya bisa banjir salurannya,” ujar Eri.
Di samping itu, Eri telah menyiagakan personil BPBD dan unit kendaraan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP).
“Sehingga ketika terjadi, mereka sudah sampai, sudah kita sedot duluan. Jadi itu yang kita lakukan. Kita juga akan hitung ya, apakah itu nanti bisa diberikan pintu air di sana (kawasan pesisir, Red),” ujar dia.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi untuk mewaspadai adanya banjir rob.
BACA JUGA:Sempat Ditolak Warga, Jembatan di Kupang Baru Surabaya Siap Ditinggikan untuk Atasi Banjir
BACA JUGA:Jukir di Sunan Ampel Patok Tarif Rp 20.000, Dishub Surabaya Tindak Tegas
Salah satu langkah yang dilakukan BPBD adalah, menggelar patroli setiap malam hari di pesisir Surabaya.