Selain itu, dalam program passive case finding, pihaknya memperluas jejaring layanan TBC dengan melakukan MoU kerja sama dengan RS, klinik dan DPM.
Di sisi lain, pihaknya juga melakukan penguatan jejaring internal TBC di layanan Fasyankes. Termasuk, menyusun Perwali Tim Percepatan Penanggulangan TBC dan menyusun Perwali Rencana Aksi Daerah (RAD).
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan anak-anak, Dinas Kesehatan melakukan berbagai langkah sosialisasi dan edukasi. Yakni dengan melakukan penyuluhan dan skrining terintegrasi dilakukan kepada seluruh anak sekolah mulai dari jenjang PAUD hingga SMA.
"Selain itu, penyuluhan juga dilakukan melalui siaran radio dan update informasi di media sosial resmi Sehat Surabayaku," terang Nanik.
Kota Surabaya juga telah membentuk Tim Percepatan Penanggulangan TBC yang mencakup unsur pemerintahan, komunitas LSM/CSO, dunia usaha, akademisi, serta hukum dan regulasi.
BACA JUGA:JTBC Resmi Meminta Maaf atas Kesalahan Laporan CCTV Terkait DUI Suga BTS
"Dalam penanganan TBC, Kota Surabaya sudah terbentuk Tim Percepatan Penanggulangan TBC dengan anggota yang mencakup unsur Hexahelix," kata Nanik.
Jika dibandingkan dengan capaian penemuan kasus TBC pada periode yang sama tahun lalu, ada peningkatan penemuan kasus sebesar 5 persen pada 2024.
Karena itu, Dinas Kesehatan Kota Surabaya akan terus mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan penjaringan terduga TBC dan kasus TBC.
BACA JUGA:Pencegahan dan Pengobatan Tuberkulosis, Tip Meningkatkan Imun Tubuh
Tentu juga meningkatkan kesadaran masyarakat melalui berbagai program sosialisasi dan edukasi.
"Kami harap angka kasus TBC di Surabaya dapat ditekan, terutama di kalangan anak-anak," kata Nanik. (*)