"Di tahap awal (setelah diresmikan) rumah sakit baru ini akan melayani pasien rawat jalan dan IGD. Karena perlu mendapatkan akreditasi," kata Eri, Rabu, 18 Desember 2024.
BACA JUGA:Surabaya Siap Hadapi PPN 12%, Insentif Sektor Properti hingga Mobil Listrik jadi Harapan!
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru, Imbau Masyarakat Patuhi Aturan
Peraih gelar Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Universitas Airlangga (Unair) ini menyebut, lantai 4 rumah sakit ini secara khusus akan melayani ibu dan anak.
Di lantai 4 tersebut, terdapat klinik bedah anak, klinik gigi anak, klinik tumbuh kembang, klinik anak, klinik nifas dan KB, dan obgyn.
Ruangan di rumah sakit ini juga didesain dengan ruangan yang terkoneksi antara ibu dan anak.
"Fasilitas layanan unggulan ini menjadi bentuk apresiasi kami kepada besarnya peran ibu dan anak dalam membangun bangsa dan negara," ujar Eri.
Pembangunan rumah sakit di Surabaya Timur ini merupakan kolaborasi Pemkot dan DPRD. Terutama, dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang lengkap, nyaman, namun terjangkau bagi masyarakat.
BACA JUGA:Parah! 1.327 Anak Terjangkit TBC di Surabaya, Penderita Terpusat di Wilayah Utara
BACA JUGA:Fokus Utama Eri-Armuji di 2025, Atasi 200 Titik Banjir di Surabaya
Salah satu upayanya adalah memberikan pelayanan kesehatan gratis menggunakan BPJS kesehatan.
Di samping itu, warga diharapkan juga mendapatkan kepuasan dalam hal pelayanan dari para tenaga kesehatan di RSUD Eka Candrarini.
Untuk standar pelayanan pasien BPJS kelas 3, misalnya, satu kamar hanya terdiri atas tiga bed. Pun dilengkapi dengan pendingin ruangan dan kamar mandi di satu ruangan tersebut.
"Meskipun standarnya jarak antar bed (minimal) 1,5 meter, di sini (jarak antar bed) lebih dari 1,5 meter. Ini akan memberikan kenyamanan kepada pasien," katanya.
Ketika pasien mendapat kenyamanan yang paripurna, kata Eri, pasien yang berobat dan rawat inap pun bisa bahagia.
Dengan demikian, para pasien rawat inap bisa sembuh lebih cepat.