Bangkit dari Duka, Santri Perkuat Ghirah Berjuang Menuju Peradaban Mulia Mengawal Kemerdekaan

DI tengah ratapan atas musibah tragedi Al-Khoziny, semangat santri tidak pudar. Dengan ghirah perjuangan yang menyala, santri terus mengawal kemerdekaan dan membangun bangsa beradab. Hari santri 2025 mengingatkan bahwa keberanian dan keteguhan santri adalah fondasi utama untuk masa depan Indonesia yang penuh harapan dan bermartabat.

Tema Hari Santri 2025, Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Mulia, mengajak santri untuk tidak pernah menyerah pada kesedihan yang melanda, tetapi menjadikannya sebagai motivasi untuk terus berjuang. 

Santri harus menjadi pelopor perubahan yang membawa Indonesia menuju peradaban yang beradab dan bermartabat meski diuji oleh tragedi yang menyentuh hati bangsa.

BACA JUGA:Refleksi dan Sinergi Bangsa dalam Memperkuat Pendidikan Santri Pascabencana

BACA JUGA:Jihad dan Perjuangan Santri di Kota Pahlawan

Firman Allah dalam surah Al-Insyirah ayat 5-6: ”Sungguh, sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Ayat itu memberikan penguatan agar santri tetap optimistis dan tabah menghadapi ujian dan cobaan.

Rasulullah SAW bersabda: ”Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan.” (H.R. Muslim)

Hadis itu menegaskan pentingnya kekuatan jiwa dan semangat dalam memperjuangkan kebaikan untuk bangsa dan agama.

BACA JUGA:Potensi Besar Pesantren dan Kaum Santri (1): Sumber Inspirasi Dunia

BACA JUGA:Potensi Besar Pesantren dan Kaum Santri (2-Habis): Motor Pembangunan Ekonomi

Dalam menghadapi tantangan global dan lokal, santri didorong untuk menguatkan berikut ini.

Pertama, pendidikan karakter agar menjadi insan yang berakhlak mulia dan beriman kuat.

Kedua, pemanfaatan teknologi dan inovasi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan kebangsaan.

Sumber: