BACA JUGA: Kominfo Siapkan Regulasi Untuk Perluasan Adopsi Kecerdasan Buatan (AI)
Untuk memutuskan paham dan nilai spiritual yang relevan dengan hidup mereka. Ulama, pendeta, biksu, dan guru tetap berharga sebagai penjaga hikmah, tetapi otoritas mereka tidak lagi absolut.
“Era ini memanggil kita untuk menjadi pemimpin spiritual bagi diri sendiri, dengan kebebasan yang juga menciptakan tanggung jawab baru,” ujar Denny JA.
6. Perayaan Hari Raya Aneka Agama Secara Sosial dan Lintas Iman
BACA JUGA: LSI Denny JA dan Kreativitas Mengolok Nalar
Hari raya agama-agama adalah lebih dari sekadar ritus keagamaan. Mereka adalah momen untuk merayakan kehidupan, cinta, dan makna bersama. Esoterika Forum Spiritualitas, yang didirikan oleh Denny JA, memulai tradisi baru.
Merayakan hari raya lintas iman secara sosial. “Masing-masing dari kita tidak perlu mengikuti ritus agama yang tidak kita yakini, tetapi kita dapat hadir sebagai sahabat, berbagi kebahagiaan dalam momen-momen suci itu,” jelas Denny JA.
Tradisi ini mencerminkan harapan akan dunia yang lebih damai, di mana keberagaman adalah kekayaan yang layak dirayakan bersama. Teknologi AI membuka dimensi baru dalam eksplorasi spiritual.
BACA JUGA: Inilah Rapor Jokowi! LSI Denny JA Catat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah, dan 3 Rapor Netral
Aplikasi seperti Insight Timer menawarkan meditasi berbasis data, sementara Muse menggunakan sensor otak untuk membantu meditasi yang lebih efektif. Di sisi lain, GPT Spiritual Companion memfasilitasi dialog lintas agama.
Juga membuka ruang refleksi tanpa batas. “AI bukan hanya alat, tetapi teman perjalanan batin yang mengingatkan kita bahwa spiritualitas tetap abadi, meski berbaju teknologi,” ungkap Denny JA.
“Di dunia yang semakin terhubung oleh kabel dan algoritma, spiritualitas adalah tali tak kasat mata yang menyatukan hati manusia,” ujar Denny JA.
BACA JUGA: Dukung Doplang di Blora Jadi Desa Wisata, Denny JA Luncurkan Desa Kreator Cerdas AI
Dengan The Six Golden Principles of Spirituality in the Era of AI, ia mengajak kita untuk hidup dengan harmoni, memahami keberagaman, dan berbagi makna di tengah kemajuan teknologi. (*)