Sudah 3 Hari, Mengapa Banjir Surabaya-Sidoarjo Sulit Surut?

Kamis 26-12-2024,17:03 WIB
Reporter : Ghinan Salman
Editor : Salman Muhiddin

“Nah, ini memang akan menambah massa uap air yang berada di atmosfer di Jawa Timur, khususnya Surabaya. Kemudian ada juga pengaruh konvergensi di laut Jawa. Daerah konvergensi ini bisa menambah intensitas pembentukan awan hujan secara signifikan,” kata Ady.

BACA JUGA:Surabaya Dilanda Banjir, 25 Armada Damkar Dikerahkan Sedot Genangan

BACA JUGA:Surabaya dan Sidoarjo Banjir, Lalu Lintas Lumpuh, Rumah Warga Terendam

Dampak adanya faktor-faktor tadi, lanjut Ady, dapat menambah intensitas pembentukan awan CB. Sehingga curah hujan semakin tinggi dan terjadi cuaca ekstrem di Surabaya. Adanya faktor itu, juga secara otomatis menyebabkan intensitas curah hujan akan semakin tinggi. 

“Ini (awan CB) sering terjadi antara sore hingga menjelang malam, awan ini lifetimenya satu sampai empat jam. Dalam minggu ini, intensitasnya cukup sering terjadi,” ujar Ady. 

Sebelumnya, BMKG Juanda juga sempat melakukan operasi modifikasi cuaca (TMC) di sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya fenomena hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di Jatim. 

TMC ini telah dilakukan sejak tanggal 18 Desember 2024 dan berakhir pada 22 Desember 2024. 

“Itu sudah dilakukan di sepanjang pesisir utara laut Jawa, nah ternyata ada pro dan kontra adanya TMC ini. Untuk TMC sendiri sudah tidak dilaksanakan operasionalnya,” kata Ady. (*)

Kategori :