Penguatan UMKM, Mencegah Inflasi

Sabtu 04-01-2025,21:18 WIB
Oleh: Rustinsyah*

JENIS USAHA UMKM 

Beragam usaha UMKM ada di Indonesia. Pertama, UMKM di bidang fesyen yang banyak diminati karena merupakan kebutuhan pokok manusia. Bisnis fesyen sangat dinamis karena sesuai dengan fungsi, tren, selera dan lain-lain. 

Kedua, UMKM di bidang kuliner juga mendominasi pasar Indonesia karena merupakan kebutuhan pokok manusia. 

Ketiga, UMKM produk kecantikan yang saat ini sangat dibutuhkan perempuan. 

Keempat, UMKM digital karena makin banyak kebutuhan digital. 

Kelima, UMKM agribisnis juga berkembang karena Indonesia sebagai negara agraris. 

Namun, ada beberapa usaha kecil yang kurang populer tapi sangat diperlukan masyarakat setiap hari meski kadang dipandang sebelah mata. Misalnya, kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, sabun, dan bumbu dapur. 

Saat ini di warung dan supermarket mudah ditemukan bumbu dapur yang telah dikemas produk manufaktur. Hal tersebut tentu memanjakan ibu-ibu untuk menggunakan bumbu dapur. 

Produk manufaktur yang dikemas dengan baik dan tahan lama tentu dibuat perusahaan yang memiliki teknologi yang tidak sederhana. Harga teknologi dan mesinnya tentu tidak murah. 

Contohnya, harga mesin pengemas untuk saset kurang lebih Rp 50 juta. Belum lagi teknologi yang digunakan untuk produk yang berkualitas dan tahan lama. 

Produk bahan pangan yang berkualitas dan tahan lama terkait dengan izin edar dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bahkan, harga dari produk tersebut sudah tertera di kemasan sehingga pembeli mengetahuinya. 

Untuk itu, bagi pengusaha mikro, tidak mudah untuk membuat produk kemasan baik yang berkualitas dan tahan lama. Contoh, bumbu dapur (bawang putih, kunyit, ketumbar, terasi, dan lain-lain) dikemas dengan baik, tahan lama, berkualitas, dan mudah penggunaannya. 

Produk bisa berfluktuasi, bergantung ketersediaan barang dan penguasaan pemodal, sehingga harga ditentukan oleh produsen. Produsen dapat menentukan, menaikkan harga sesuai dengan prinsip prinsip ekonomi yang menguntungkan. 

Dengan demikian, apabila pengusaha UMKM dibekali pengetahuan, teknologi untuk membuat produk kebutuhan sehari-hari yang memenuhi standar kualitas tahan lama akan memberikan dampak positif. 

Misalnya, munculnya UMKM yang dapat menyediakan bahan kebutuhan sehari-hari. Ketersediaan barang dengan harga yang terjangkau membuka peluang kerja dan menjaga kemandirian bahan pangan. (*)


*) Rustinsyah adalah guru besar antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Airlangga, Unair. 

Kategori :