Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 Afina Syahrani Damiar, Peduli Pengungsi Lewat Bridges for Hope

Senin 06-01-2025,12:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Afina Syahrani Damiar, salah seorang finalis dalam ajang Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, memiliki misi besar yang ingin diwujudkan dalam kompetisi itu. Salah satunya meningkatkan kesadaran dan kesempatan bagi pemuda pengungsi di Indonesia. Lewat Bridges for Hope.

Bagi Afina, keikutsertaannya dalam ajang Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 adalah untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Juga bagi pengungsi.

Afina, yang merupakan lulusan Hubungan Internasional Universitas Brawijaya, merasa bahwa Puteri Indonesia merupakan platform yang sangat besar dan positif.

BACA JUGA:Aling Arafah, Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Peduli Batik dan Pebatik lewat INSPIRASI

BACA JUGA:Arelisa Della Awangga, Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Gigih Giatkan Literasi untuk Anak


Afina Syahrani Damiar, finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, menggendong bayi dalam kunjungan para finalis Puteri Indonesia Jawa Timur ke RSUD Bangil, Pasuruan.-Afina Syahrani Damiar-

Platform itu dapat mengembangkan dan memperluas advokasi yang sudah dijalankannya: Bridges for Hope.

Bridges for Hope berfokus pada upaya membantu pengungsi muda untuk mendapatkan kesempatan belajar di Indonesia.

Dalam program itu, Afina dan teman-temannya berusaha membuka akses pendidikan bagi pengungsi dari berbagai negara yang ada di Indonesia.

BACA JUGA:Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Fransisca Novia Lisa Ayu R, Peduli Edukasi Lewat Rumah Belajar Mentari

BACA JUGA:Dian Pramitha Utami, Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 Dorong Perempuan Speak Up Lewat WaniTalks

Salah satu program yang dijalankan adalah Refugee Digital Skill Course, yang memberikan pelatihan keterampilan digital dasar.

"Seperti Microsoft, digital marketing, dan recruitment. Untuk memberikan keterampilan yang dibutuhkan agar para pengungsi bisa memiliki keterampilan, wawasan, dan kemandirian," ungkapnya.

Tantangan terbesar yang dihadapi adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan kondisi pengungsi yang membutuhkan perhatian.

BACA JUGA:Marsha Aycia Rahmadiar, Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Giatkan Edukasi Beladiri untuk Perempuan

BACA JUGA:Firsta Yufi Amarta, Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Dorong Perempuan Berdaya

Kategori :