6 Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 Beradu Gagasan Untuk Mendapat Beasiswa S2 di Untag Surabaya

Jumat 10-01-2025,15:51 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Guruh Dimas Nugraha

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Enam finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 berlomba mendapat kesempatan emas. Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya memberikan beasiswa Magister (S2). 

Keenam finalis mengikuti seleksi yang mengharuskan mereka untuk beradu gagasan. Kemudian akan dipilih satu atau dua penerima beasiswa.

Mereka harus melewati serangkaian tes intelegensia dan memaparkan langkah konkret yang akan mereka lakukan setelah menerima beasiswa tersebut.

BACA JUGA:Dinda Syahva Salshabilla, Finalis Puteri Indonesia 2025, Peduli Kesehatan dan Permainan Tradisional

Di Meeting Room gedung Rektorat Untag Surabaya, Jumat, 10 Januari 2025, suasana cukup tegang. Tes tersebut bukan hanya soal kecerdasan akademik. Tapi juga bagaimana mereka merancang program yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Penilaian utama jatuh pada kemampuan mereka menjadi sosok yang positif. Tak hanya untuk Untag Surabaya, tetapi juga bagi masyarakat Jawa Timur dan bahkan dunia internasional.


Firsta Yufi memaparkan program advokasinya saat sesi wawancara penerima Beasiswa Puteri Indonesia Jawa Timur 2025. --Humas Untag Surabaya

Tak berhenti di situ, para finalis yang terpilih juga akan menjadi brand ambassador Untag Surabaya. Tugas itu jelas membutuhkan lebih dari sekadar citra diri. Mereka harus mampu mendorong dan memotivasi orang lain untuk terlibat dalam perubahan positif.

BACA JUGA:Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 Dinda Zoraya Dewi Fokus Dampingi Korban Bullying

"Kami ingin mereka membawa dampak besar. Baik untuk kampus, masyarakat, maupun komunitas internasional," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untag Surabaya Ayun Maduwinarti.

Salah seorang finalis, Frista Yufi Amarta, tampil dengan ide yang menarik. Dia memfokuskan perhatiannya pada kesehatan mental perempuan, khususnya remaja. "Banyak perempuan yang sulit bersuara terkait kesehatan mental mereka," ucap Frista.

Dia telah memulai langkah konkret dengan membuka layanan advokasi untuk mereka yang membutuhkan tempat curhat. Tak hanya itu, Frista juga berkomitmen untuk membantu perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual.

BACA JUGA:Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Fransisca Novia Lisa Ayu R, Peduli Edukasi Lewat Rumah Belajar Mentari

Sebuah isu yang menurutnya sangat mendesak untuk ditanggulangi. Terutama di berbagai kawasan yang masih minim kesadaran tentang pelecehan seksual. "Pemberdayaan perempuan harus dilakukan segera," tambahnya.

Di sisi lain, Fransisca Novia Lisa Ayu R memiliki visi yang berbeda tetapi tak kalah penting. Sebagai seorang guru, Lisa melihat adanya penurunan nilai-nilai adab di kalangan generasi muda.

"Saya ingin mengembalikan sopan santun, khususnya dalam berpakaian dan bersikap," ujar Lisa. Menurutnya, pakaian yang terlalu terbuka dan sikap yang tidak hormat menjadi cerminan nilai-nilai luhur yang mulai terkikis.

BACA JUGA:Arelisa Della Awangga, Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Gigih Giatkan Literasi untuk Anak

Lisa juga berencana memberikan edukasi tentang penggunaan media sosial yang lebih bijak. Baginya, media sosial kini seringkali hanya digunakan untuk hiburan semata, padahal platform ini memiliki potensi besar untuk membangun karakter dan karier.

"Saya ingin mencerdaskan generasi muda dengan pendekatan modern, tetapi tetap berpegang pada nilai-nilai luhur," kata Lisa.

Kategori :