HARIAN DISWAY - Gaya hidup berkelanjutan semakin menjadi sorotan pada 2025. Kesadaran generasi muda terhadap dampak lingkungan dari pilihan hidup mereka terus meningkat.
Hal itu tercermin dari berbagai aspek. Mulai dari mode, makanan, hingga cara perjalanan mereka. Tren itu menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang berusaha membuat keputusan yang lebih ramah lingkungan. Demi menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Mode Ramah Lingkungan
Industri, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu penyumbang limbah terbesar, kini mulai bertransformasi. Merek-merek besar seperti H&M, Adidas, dan Patagonia mengadopsi bahan daur ulang dan proses produksi yang lebih ramah lingkungan.
BACA JUGA:Batik Cap Dolly, Warga Eks Lokalisasi Berkolaborasi dengan PCU, Kreasikan Batik Ramah Lingkungan
Mereka memanfaatkan material seperti poliester daur ulang, kapas organik, dan kulit vegan, serta mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses produksi.
Selain itu, thrift shopping atau membeli pakaian bekas semakin digemari oleh anak muda. Platform seperti ThredUp, Vinted, dan aplikasi lokal seperti Tinkerlust mempermudah akses ke produk preloved berkualitas dengan harga terjangkau.
Tren itu tidak hanya mengurangi limbah tekstil. Tetapi juga memberikan nilai ekonomi baru bagi masyarakat dan membantu mengurangi konsumsi berlebihan yang merusak lingkungan.
BACA JUGA:Endeavour, Inovasi Pewarnaan Kain Ramah Lingkungan, Solusi Alchemie untuk Industri Tekstil
Konsumsi Berbasis Tumbuhan
Capcay-ResepMamiku.com-Pinterest
Pilihan makanan juga menjadi bagian dari tren berkelanjutan yang terus berkembang. Restoran berbasis tumbuhan semakin menjamur. Menu vegan pun kini lebih mudah ditemukan di berbagai tempat. Dari kafe hingga restoran bintang lima.
Generasi muda memilih pola makan itu bukan hanya untuk alasan kesehatan. Tetapi juga untuk mengurangi jejak karbon.
Mengonsumsi produk berbasis tumbuhan dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan. Seperti udara dan lahan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh peternakan.
BACA JUGA:Alumni Ubaya Ciptakan Inovasi Popok Bayi Ramah Lingkungan dari Pelepah Pisang dan Daun Sirih