Donald Trump versus Xi Jin Ping Babak Kedua: El Clasico yang Berdampak ke Perekonomian Global

Sabtu 25-01-2025,17:59 WIB
Oleh: Sukarijanto*

Diketahui pula, neraca perdagangan barang yang surplus tersebut berasal dari kinerja ekspor yang mencapai USD 22,33 miliar atau naik 13,82 persen (month-to-month/mtm) dan 2,86 persen (year-on-year/yoy). 

Sementara itu, nilai impor mencapai USD 19,40 miliar, naik 14,82 persen (mtm), tetapi turun sebesar 8,83 persen (yoy). Surplus neraca dagang Juni 2024 ditopang surplus dari sektor nonmigas yang nilainya USD 4,43 miliar. 

Komoditas penyumbang surplus terutama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan, serta besi dan baja. 

Raihan surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap AS secara implisit merupakan konsekuensi logis kebijakan negeri Paman Sam di era Biden yang sangat menguntungkan posisi Indonesia. 

Dan, kisah ”berkah ekonomi” Indonesia di era Biden boleh jadi tidak akan terulang di era Trump yang cenderung proteksionis. 

Kini, untuk empat tahun ke depan, publik global akan disuguhi kembali ”pertarungan dagang el clasico” Trump yang baru saja dilantik versus Jin Ping. Babak kedua pertarungan itu sedini mungkin harus disikapi dengan kebijakan antisipatif oleh pemerintah. (*)


*) Sukarijanto adalah pemerhati kebijakan publik dan peneliti di Institute of Global Research for Economics, Entrepreneurship & Leadership dan mahasiswa Program Pascasarjana (S-3) PSDM Universitas Airlangga.

 

 

Kategori :