Bank Jatim Optimistis Kinerja Kredit 2025 Naik

Senin 03-02-2025,19:44 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY – Kebijakan pemerintah RI memang memberi angin segar kepada perbankan. Khususnya bank pembangunan daerah (BPD) Jatim. Di awal 2025, Presiden RI Prabowo Subianto memang memberikan banyak kebijakan yang pro rakyat menengah ke bawah.

Salah satunya PPN yang tetap 11 persen khusus barang yang harganya di bawah Rp 30 miliar. Lalu ada juga kebijakan dewan gubernur Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI Rate).

Direktur Utama BPD Jatim Basrul Imam mengatakan, kebijakan pemerintah pusat akan menciptakan iklim yang lebih kondusif bagi sektor perbankan. Target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,27-5,63 persen pun akan tercapai.

“Kondisi itu tentu akan meningkatkan kinerja kredit di wilayah Jawa Timur. Pertumbuhan kredit Bank Jatim di 2025 ini juga sangat bergantung pada beberapa faktor. Salah satunya kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah Prabowo,” katanya kepada Harian Disway, Sabtu, 1 Februari 2025.

BACA JUGA:Bank Jatim Catatkan Tonggak Baru, Jadi BPD Terbesar di KUB

BACA JUGA:Bank Jatim JConnect Run 2024: Gisella Anastasia Bikin Runners Menyala

Menurutnya, jika pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini mencapai 5 persen, tentu akan berdampak pada Bank Jatim. Proyeksi laba, kredit dan dana pihak ketiga (DPK) bank tersebut akan lebih tinggi dibanding 2024.

Permintaan kredit dari sektor-sektor produktif seperti, food estate dan peningkatan investasi daerah. Serta kelompok usaha bersama (KUB) kepada 5 BPD di Indonesia, menjadi faktor pendukung potensi pertumbuhan kinerja Bank Jatim.

Lima BPD yang dimaksud adalah Bank NTB Syariah, Bank Lampung, Bank Banten, Bank Sultra, dan Bank NTT. Ia mengungkapkan, untuk meningkatkan kinerjanya, ada beberapa hal yang menjadi fokus Bank Jatim di 2025. Dari aspek permodalan, Bank Jatim telah mengalokasikan penyertaan modal lebih dari Rp 300 miliar kepada lima BPD tersebut.


Komisaris Bank Jatim Prof Mas'ud Said.-Dokumen Pribadi-

Misalnya saja, aksi korporasi perseroan. Bank Jatim akan menyelesaikan segala proses terhadap lima BPD tadi. Mulai dari penyertaan modal hingga konsolidasi laporan keuangan kelima perbankan tersebut. Meningkatkan kredit, DPK dan laba Bank Jatim.

Selain itu, BPD Jatim juga akan memperkuat penyaluran kredit mikro dan UMKM. Lalu, digitalisasi layanan. Caranya dengan meningkatkan penggunaan JConnect, sesuai dengan blueprint BI terkait program elektronifikasi. Mulai elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, elektronifikasi bantuan sosial, dan elektronifikasi transportasi.

Yang terakhir adalah meningkatkan kredit konsumtif. “Segmen itu akan menjadi prioritas kami di Bank Jatim. Karena, potensi stabilitas dan margin yang lebih tinggi. Serta adanya program tiga juta rumah yang menjadi fokus kami untuk mencapai program nasional itu,” bebernya.

BACA JUGA:Dirut Bank Jatim Lepas 1.400 Peserta Sincia Run 2024

BACA JUGA:Usai Tutup Buku 2023, Berikut Perubahan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jatim

Kategori :