Adegan-adegan pendakian di Gunung Gede diambil dengan sangat indah. -Cinema 21-Youtube
Adegan-adegan pendakian di Gunung Gede diambil dengan sangat indah. Pemandangan alam yang memukau berhasil menciptakan atmosfer yang epik dan mendebarkan, seolah-olah penonton ikut merasakan perjuangan dan ketakutan para karakter.
BACA JUGA:Di Balik Layar Petaka Gunung Gede: Kisah Seru dan Tak Terlupakan Para Pemeran di Tengah Alam Liar
4. Jumpscare yang terkadang terduga
Meski film ini tidak terlalu bergantung pada jumpscare murahan, ada beberapa momen yang cukup bisa ditebak.-Cinema 21-Youtube
Meski film ini tidak terlalu bergantung pada jumpscare murahan, ada beberapa momen yang cukup bisa ditebak. Beberapa jumpscare muncul dengan pola yang khas, seperti keheningan yang tiba-tiba disusul dengan suara keras atau kemunculan sosok menyeramkan secara mendadak. Namun, hal ini tidak terlalu mengurangi keseluruhan pengalaman menonton.
5. Beberapa adegan yang terlalu klise dan terburu-buru
Terdapat beberapa adegan yang terlalu umum dan mudah ditebak bagaimana kelanjutannya.-Cinema 21-Youtube
Terdapat beberapa adegan yang terlalu umum dan mudah ditebak bagaimana kelanjutannya. Alur cerita juga terkesan terburu-buru, terutama karena tidak semua kejadian yang diceritakan oleh Maya di podcast ditampilkan dalam film.
BACA JUGA: Film Petaka Gunung Gede Ungkap Mitos dan Adab yang Harus Dipegang Para Pendaki Gunung
Namun, hal ini tidak sampai merusak alur utama. Film ini direkomendasikan bagi mereka yang menyukai horor dengan cerita yang lebih dalam dan tidak sekadar mengandalkan jumpscare.
Meski memiliki beberapa kekurangan, Petaka Gunung Gede tetap menjadi salah satu film horor yang layak untuk disaksikan bersama teman atau pasangan Anda. (*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UINSA