SURABAYA, HARIAN DISWAY – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut positif program cek kesehatan gratis yang digulirkan Presiden melalui Kementerian Kesehatan.
Program ini dinilai sejalan dengan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui layanan kesehatan yang terjangkau.
Hal tersebut disampaikan Eri saat meninjau pelaksanaan program di Puskesmas Jagir, Surabaya, Senin,10 Februari 2025.
”Sebenarnya, Pemkot Surabaya juga sudah melakukan hal serupa melalui BPJS Surabaya, termasuk program Satu Nakes Satu RW. Alhamdulillah, kebijakan ini ditindaklanjuti dengan langkah yang lebih luar biasa oleh pemerintah pusat,” ujar Eri Cahyadi.
Eri menjelaskan, meski anggaran Pemkot Surabaya terbatas, program cek kesehatan gratis dari pemerintah pusat memiliki cakupan yang lebih luas dan lengkap.
BACA JUGA:Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Sidoarjo, Zulhas: Program Ini Upaya Preventif untuk 281 Juta Warga
”Di Surabaya, cek kesehatan meliputi pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan lainnya. Namun, program dari pusat ini lebih lengkap karena dibiayai oleh APBN. Anggaran Surabaya Rp 3 miliar saja tidak cukup untuk ini,” ujarnya.
Eri menegaskan, fokus pembangunan SDM yang selama ini menjadi prioritas Pemkot Surabaya terbukti sejalan dengan visi Presiden.
”Dulu banyak yang bertanya, kenapa Surabaya lebih fokus pada SDM daripada infrastruktur? Jawabannya sederhana: jika SDM kuat, bangsa ini akan kuat. Jika SDM sehat, bangsa ini akan sehat,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan kebanggaannya atas kebijakan Presiden yang menempatkan kesehatan sebagai prioritas.
Ini membuktikan bahwa pembangunan SDM jauh lebih penting daripada sekadar infrastruktur.
BACA JUGA:Cerita Farida Senang dapat Kado Ultah Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Jagir Surabaya
”Saya merasa bahagia karena Pak Presiden memiliki kebijakan luar biasa yang memprioritaskan SDM.” tambah Eri.
Lebih lanjut, Eri menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya telah melakukan evaluasi dan efisiensi anggaran untuk memperkuat layanan kesehatan.
”Kami sudah melakukan efisiensi anggaran untuk fokus pada SDM. Meski dibilang aneh karena lebih memprioritaskan SDM daripada infrastruktur, hari ini kebijakan itu terbukti benar,” ujarnya.