Meskipun ada kalanya setiap orang memiliki alasan tersendiri ketika meninggalkan puasa Ramadan, namun niat puasa qadha Ramadan antara satu dan yang lainnya adalah sama.
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, niat qadha puasa Ramadan tersebut bisa kita baca ketika malam hari hingga sebelum berakhirnya waktu sahur.
Sebab jika waktu sahur telah berakhir (sudah memasuki waktu subuh) dan kita belum berniat qadha puasa Ramadan, maka puasa kita sudah pasti tidak sah. Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Tirmidzi, dan al-Nasa’i.
مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُArab-latin: Man lam yujmi’ al-shiyama qabla al-fajri fala shiyama lahu
Artinya: “Barang siapa yang tidak berniat sebelum fajar (subuh), maka puasanya tidak sah.”
BACA JUGA:Puasa Sunnah di Bulan Syaban: Jadwal, Niat, dan Tata Cara Pelaksanaannya
Tata Cara Pelaksanaan Puasa Qadha Ramadan
Tata cara pelaksanaan puasa qadha Ramadan sebenarnya sama saja dengan pelaksanaan puasa pada umumnya, yaitu:
1. Membaca niat
2. Dianjurkan untuk makan sahur
3. Menjaga dan menjauhkan diri dari perkara yang dapat membatalkan puasa
4. Memperbanyak amal kebaikan
5. Menyegerakan berbuka ketika waktunya telah tiba
6. Membaca doa hendak berbuka puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَArab-latin: Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika ya arhama al-rahimin