HARIAN DISWAY - Cap Go Meh adalah puncak dari perayaan Tahun Baru Imlek yang berlangsung pada hari ke-15 setelah Imlek. Festival ini tidak hanya menjadi ajang penutup rangkaian perayaan, tetapi juga sarat akan nilai budaya, kepercayaan, dan tradisi yang terus diwariskan turun-temurun.
Perayaan ini memiliki makna mendalam bagi masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Cap Go Meh selalu jatuh pada hari ke-15 dalam penanggalan Imlek, menandai berakhirnya perayaan Tahun Baru Tionghoa.
Pada tahun 2025, Cap Go Meh akan dirayakan pada 23 Februari 2025. Tanggal ini tidak tetap dalam kalender Masehi karena mengikuti sistem penanggalan lunar yang digunakan dalam budaya Tionghoa.
BACA JUGA: Hari Raya Cap Go Meh di Indonesia, Hari Raya Yuanxiao di Tiongkok, Apakah Beda?
Festival ini berakar dari Dinasti Han (206 SM-220 M). Pada masa itu, Kaisar Han memerintahkan rakyat untuk menyalakan lampion sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Taiyi, penguasa langit.
Tradisi ini berkembang menjadi festival rakyat yang kini dirayakan dengan meriah di berbagai negara. Selain itu, Cap Go Meh juga dipercaya sebagai waktu di mana roh leluhur kembali mengunjungi keluarga mereka sebelum akhirnya kembali ke alam mereka.
Cap Go Meh memiliki arti penting, di antaranya:
- Penutupan Perayaan Imlek – Hari terakhir dari rangkaian Tahun Baru Imlek yang penuh doa dan harapan.
- Simbol Keberuntungan dan Harapan Baru – Lampion yang dinyalakan melambangkan terang dalam kehidupan.
- Penyatuan Keluarga dan Kebersamaan – Momentum berkumpul bersama untuk mempererat hubungan keluarga.
- Momentum Refleksi – Sebagai waktu untuk merenungkan perjalanan hidup dan merencanakan masa depan yang lebih baik.
BACA JUGA: 4 Cara Orang Tionghoa Merayakan Cap Go Meh atau Festival Lampion
Tarian naga yang megah, simbol keberuntungan dan semangat, memperkaya suasana perayaan Cap Go Meh -cclairc-Pinterest
Di Indonesia, perayaan Cap Go Meh digelar dengan meriah, terutama di daerah dengan komunitas Tionghoa yang besar. Beberapa lokasi terkenal antara lain:
- Singkawang, Kalimantan Barat – Dikenal dengan Pawai Tatung, di mana peserta berjalan di atas bara api atau ditusuk dengan benda tajam dalam keadaan trans. Ritual ini dipercaya sebagai bentuk pengusiran roh jahat.
- Jakarta (Glodok dan Petak Sembilan) – Festival lampion, pertunjukan barongsai, dan kuliner khas menjadi daya tarik utama.
- Bogor, Jawa Barat – Festival Cap Go Meh di Bogor dikenal dengan arak-arakan budaya yang memperlihatkan akulturasi budaya Tionghoa dan Betawi.
- Semarang (Kota Lama dan Klenteng Sam Poo Kong) – Diwarnai pawai budaya dan pertunjukan seni tradisional yang menarik perhatian wisatawan.
- Surabaya (Kya-Kya dan Klenteng Hong San Ko Tee) – Mengadakan doa bersama, festival kuliner, dan berbagai atraksi budaya khas Tionghoa.
BACA JUGA: Mengenal Cap Go Meh, Penutup Meriah Perayaan Imlek
Berbagai tradisi khas yang dilakukan saat Cap Go Meh meliputi:
- Pawai Tatung – Tradisi khas Singkawang dengan atraksi ekstrem dalam kondisi trans yang melambangkan keberanian dan perlindungan dari roh jahat.
- Festival Lampion – Ribuan lampion dinyalakan sebagai simbol harapan baik untuk masa depan.
- Barongsai dan Liong – Tarian naga dan singa yang dipercaya membawa keberuntungan dan mengusir energi negatif.
- Doa di Klenteng – Umat Tionghoa beribadah di klenteng untuk memohon keberkahan dan perlindungan di tahun baru.
- Ramalan Nasib – Banyak orang mengunjungi peramal atau membaca peruntungan berdasarkan shio mereka untuk mengetahui apa yang akan terjadi dalam setahun ke depan.
BACA JUGA: Cap Go Meh, Penutup Meriah Imlek dengan Sejarah dan Makna Mendalam
Cap Go Meh juga identik dengan makanan khas yang memiliki makna mendalam, seperti:
- Lontong Cap Go Meh – Hidangan khas Indonesia yang mencerminkan akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa, terdiri dari lontong, opor ayam, sambal goreng ati, dan telur pindang.
- Tangyuan (Bola-bola ketan manis) – Melambangkan persatuan dan keharmonisan keluarga karena bentuknya yang bulat.
- Kue Keranjang (Nian Gao) – Simbol kemakmuran dan keberuntungan, sering dijadikan persembahan di altar leluhur.
- Babi Hong dan Bebek Panggang – Hidangan spesial yang melambangkan rezeki berlimpah dan kemakmuran.
- Mi Panjang Umur – Melambangkan harapan untuk umur panjang dan kebahagiaan dalam kehidupan.
BACA JUGA: Cap Go Meh, Penutup Meriah Imlek dengan Sejarah dan Makna Mendalam