RSTKA Kirim 12 Relawan Dokter Umum ke Pulau Mandangin, Deteksi Dini Penyakit Katastropik untuk Masyarakat Terpencil

Senin 17-02-2025,14:45 WIB
Reporter : Ghinan Salman
Editor : Noor Arief Prasetyo

RSTKA fokus pada daerah kepulauan karena tidak mudah menghadirkan sarana diagnostik sekaligus dokter ahli di pulau-pulau terpencil. 

”Dengan rumah sakit kapal yang kami miliki, kita bisa melakukan pemeriksaan gratis sekaligus penanganannya di pulau-pulau yang sulit dijangkau,” jelasnya.

BACA JUGA:Dibuka Hari Ini, 17.000 Orang Sudah Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas

Meski hanya 12 relawan yang diberangkatkan, Dr. Yohanes menegaskan bahwa semua relawan yang mendaftar sebenarnya layak untuk bergabung. 

”Maunya kita berangkatkan semua, karena semua yang mendaftar memang layak. Tunggu saja misi yang berikutnya,” ujarnya.

Misi Mandangin ini tidak hanya didukung oleh Unair, tetapi juga melibatkan berbagai pihak, termasuk SKK Migas, HCML Mandangin, RSUD Dr. Soetomo, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unair, dan FK Unair. 

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sampang, IDI Cabang Surabaya, Bakti – Komdigi, PT Pelindo, PT Pelindo Jasa Maritim, dan Aperindo juga turut berkontribusi.

Kolaborasi ini, kata Yohanes, menunjukkan bahwa misi kemanusiaan RSTKA tidak hanya menjadi tanggung jawab satu institusi. Melainkan sebuah upaya bersama untuk meningkatkan akses kesehatan di daerah terpencil. 

BACA JUGA:Warga Jatim Diminta Cek Kesehatan Gratis, Pj Gubernur: Jangan Tunggu Sakit, Biaya Obat Mahal

“Ini adalah bukti nyata bahwa kesehatan adalah tanggung jawab kita semua. Kami berharap misi ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk turut berkontribusi,” ujarnya.

Penyakit katastropik, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, menjadi fokus utama dalam misi ini. 

Deteksi dini diharapkan dapat mencegah komplikasi dan mengurangi beban kesehatan masyarakat di kepulauan terpencil. 

”Penyakit katastropik seringkali terlambat terdeteksi karena keterbatasan akses kesehatan. Dengan misi ini, kami berharap dapat memberikan penanganan sejak dini,” ujarnya.

Misi RSTKA ke Pulau Mandangin bukan hanya sekadar kegiatan rutin. Kegiatan semacam ini, juga menjadi bukti komitmen Unair dan seluruh pihak yang terlibat untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, terutama di daerah terpencil. 

BACA JUGA:Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Sidoarjo, Zulhas: Program Ini Upaya Preventif untuk 281 Juta Warga

Yohanes menambahkan, RSTKA terus berupaya membuktikan bahwa rumah sakit terapung ini bukan hanya milik Unair, tetapi telah menjadi milik seluruh Indonesia. 

Kategori :